Nusron sebut Golkar raih kemenangan 58 persen di Pilkada Serentak
Nusron Wahid mengatakan, calon yang diusung partainya menang di 30 daerah dari total 52 daerah di Jawa dan Sumatera yang mengikuti Pilkada Serentak tahun 2017 ini. Dengan kemenangan di 30 daerah, artinya Partai Golkar memenangi Pilkada Serentak di Jawa dan Sumatera mencapai 58 persen.
Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I (Jawa dan Sumatera), Nusron Wahid mengatakan, calon yang diusung partainya menang di 30 daerah dari total 52 daerah di Jawa dan Sumatera yang mengikuti Pilkada Serentak tahun 2017 ini. Dengan kemenangan di 30 daerah, artinya Partai Golkar memenangi Pilkada Serentak di Jawa dan Sumatera mencapai 58 persen.
"Bahkan kemenangan masih berpeluang bertambah karena sampai sejauh ini juga masih ada potensi menang di Jepara Jawa Tengah dan Tulang Bawang, Lampung," kata Nusron dalam keterangannya, Kamis (16/2/2017).
Menurutnya, hasil tersebut merupakan sebuah capaian yang cukup membanggakan. Nusron menambahkan, sekarang data penghitungan internal sudah masuk dan sudah diketahui daerah mana saja yang menang, daerah mana yang kalah, dan daerah mana yang berpotensi jadi sengketa.
Tetapi, tegas dia, secara umum kemenangan sudah cukup baik.
"Meskipun ada yang harus dievaluasi untuk beberapa daerah yang perhitungan kita menang tetapi ternyata kalah," ungkap Nusron.
Nusron membeberkan, beberapa daerah yang di luar perhitungan ternyata dalam penghitungan cepat (quick count) kalah adalah Aceh Tenggara, Singkil, Nagan Raya (Aceh), Pekanbaru, Muoro Jambi, dan Tulang Bawang.
"Tapi di luar itu, Golkar juga bisa memenangi daerah non basis seperti di Batang, Banjarnegara, Pringsewu Lampung, Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, dan Bireun," tandasnya.
Baca juga:
Calon tunggal di Pati menang, tapi warga golput 300 ribu suara lebih
Polri sebut pendistribusian logistik masih kendala Pilkada Serentak
Warga Cililitan yakin Ahok bakalan menang di putaran kedua
Mendagri temui Ombudsman RI bahas status terdakwa kepala daerah
Pilkada Serentak di Jabar aman, partisipasi pemilih besar di kampung
Pilkada Serentak, Mendagri akui banyak warga tak terdaftar di DPT
Komisi II DPR apresiasi Pilkada Serentak berjalan lancar & baik
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.