Pakai strategi urunan dan tandem, cara Demokrat Jabar tekan biaya caleg
Partai Demokrat sudah menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Mereka optimistis pesta demokrasi tahun depan menjadi momentum kebangkitan partai yang didirikan SBY itu.
Partai Demokrat sudah menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Mereka optimistis pesta demokrasi tahun depan menjadi momentum kebangkitan partai yang didirikan SBY itu.
Hal itu disampaikan Ketua DPD Demokrat Jabar, Irfan Suryanegara usai menghadiri acara pembekalan Calon Legislatif Partai Demokrat Jabar di Hotel Harris, Jalan Peta, Kota Bandung, Senin (27/8/2018) malam.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
Dia mengatakan konsep zonasi akan diberlakukan untuk mengantisipasi pertarungan dan gesekan antar kader Demokrat dalam satu daerah pemilihan. Sehingga, setiap calon punya konsentrasi masing-masing untuk menjaring suara.
"Dari 1.400 caleg, kami sudah meyakini 70-80 persen di antaranya sudah siap tempur. Kami siapkan zonasi. Berdasarkan pengalaman (Pileg periode) kemarin, antar kader saling bermusuhan. 10 caleg masuk di satu daerah dapil yang sama," kata Irfan.
"Dengan zonasi, setiap kader punya daerah tempur masing-masing. Mereka akan bersaing dengan musuh, yakni caleg partai lain. Mudah-mudahan dengan seperti itu Demokrat akan kembali menjadi pemenang, khususnya di Jabar," kata Irfan melanjutkan.
Sistem ini, kata dia, mengadaptasi kerja salah satu anggota DPRD di Sukabumi yang menang beberapa kali setelah hanya fokus ke tiga kecamatan. Biayanya murah dan kemenangannya bisa dihitung secara empiris.
Selain itu, partai yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono ini menyiapkan pula sistem tandem antara caleg DPR, Provinsi sampai Kabupaten/Kota. Mereka akan dibagi menjadi sebuah tim sesuai daerah pemilihan dan berkolaborasi dalam hal pendanaan yang diklaim bisa lebih efisien.
Dalam perhitungan yang dirumuskannya jika tanpa tandem, Irfan menyebut setiap caleg di tingkat Kabupaten/Kota minimal harus punya modal Rp 450 juta, Caleg untuk DPRD Jabar Rp 1,2 miliar dan DPR RI Rp 4-6 miliar, dengan asumsi Rp 1,5 juta untuk setiap TPS.
"Konsep tandem bisa menekan biaya yang dikeluarkan oleh setiap caleg. Untuk (caleg) tingkat Kabupaten/Kota bisa Rp 120 juta dan DPR bisa ditekan sampai Rp 1,5 miliar. Jadi ini urunan atau biayanya gotong royong," terangnya.
Strategi ini akan diterapkan di seluruh Indonesia. Dengan sistem ini, Partai Demokrat menargetkan 25 sampai 30 kursi di DPRD Jabar, sekaligus menjadi momentum kebangkitan karena sempat terpuruk dengan kasus kadernya yang tersangkut masalah korupsi.
"Partai kita sempat terus diberitakan sebagai partai dengan kasus korupsi terbanyak. Padahal, waktu itu di peringkat kelima. Tapi tahun depan harus jadi momen kebangkitan dan menang, khususnya di Jabar, termasuk merebut kursi ketua DPRD Jabar," pungkasnya.
Baca juga:
Demokrat dan PAN Tangsel absen penandatangan pakta integritas dengan Bawaslu
Demokrat nilai Ruhut berupaya adu domba koalisi Prabowo
Jika mangkir lagi, Bawaslu minta klarifikasi Andi Arief lewat video call
Misteri ketua partai yang disebut intimidasi Andi Arief
Sambangi Bawaslu, Habiburokhman tanya alasan isu mahar Rp 500 M dilanjutkan