PAN dukung DPR gelar sekolah parlemen tapi minta fraksi dilibatkan
Pelaksanaan sekolah ini diharapkan tidak mengganggu tugas pokok anggota dewan.
Dewan Perwakilan Rakyat berencana membuat sekolah parlemen. Sekolah ini digagas sebagai upaya peningkatan kualitas anggota dewan dan supaya kualitasnya berada di atas standar. Rencana ini muncul usai rapat pimpinan DPR kemarin sore.
Politisi PAN, Saleh Partaonan Daulay mengaku mengapresiasi ide dari pimpinan untuk membentuk sekolah tersebut. Namun, sebelum dilaksanakan, dia berharap pimpinan mengajak fraksi-fraksi di DPR untuk berembuk terlebih dahulu.
"Saya kira, sebagai sebuah gagasan, ide itu perlu diapresiasi. Namun demikian, sebelum diimplementasikan, perlu didiskusikan dengan fraksi-fraksi yang ada di DPR. Dengan begitu, gagasan tersebut bisa dijadikan sebagai program bersama," kata Saleh saat dihubungi, Jumat (26/8).
Selain itu, Saleh juga meminta agar pelaksanaan sekolah ini nantinya tidak mengganggu tugas pokok anggota dewan. Sebab, tugas anggota dewan disebutnya sangat banyak.
"Perlu dipikirkan agar kegiatan sekolah parlemen itu tidak mengganggu tugas-tugas kedewanan. Pasalnya, tugas sebagai anggota DPR sekaligus anggota MPR juga menyita waktu yang tidak sedikit," terangnya.
"Kegiatan DPR yang ada sekarang ini sebetulnya sudah sangat padat. Selain sidang, anggota DPR juga dituntut untuk melakukan pengawasan ke daerah-daerah. Apalagi, semua anggota juga ditugaskan untuk mengerjakan tugas-tugas yang melekat sebagai MPR, paling sedikit ikut aktif melakukan sosialisasi pilar kehidupan berbangsa," sambung dia.
Menurutnya banyak hal yang harus dibicarakan terkait pembentukan sekolah ini, bisa juga dengan parpol. Pasalnya, rekrutmen, peningkatan kualitas dan menambah pemahaman soal tugas anggota dewan sejatinya adalah tugas parpol.
"Tugas untuk menambah pengetahuan dan pemahaman terhadap tugas-tugas legislatif adalah tanggung jawab partai politik. Rekrutmen kader sekaligus pendidikan dan pelatihan kader selalu dilakukan di masing-masing partai. Aspek ini yang perlu didorong agar semakin ditingkatkan dan diintensifkan," tandasnya.
Tak hanya soal itu, Saleh juga menyinggung masalah anggaran pelaksanaan. Dia tidak ingin anggaran sekolah parlemen sudah diteken tetapi kegiatannya hanya sebatas wacana.
"Termasuk soal anggaran, saya kira perlu dibicarakan bersama. Kalau ada yang tidak setuju, takutnya gagasan ini berhenti pada sekedar wacana," pungkasnya.