Pansus Pelindo disebut dimanfaatkan mafia migas yang dendam pada JK
"Karena Pak JK keras memberantas mafia migas dan mafia BUMN bersama Rini," kata Poempida.
PDIP dan partai politik yang ada di dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) diingatkan untuk tak asal mewacanakan pemanggilan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam pelaksanaan Pansus Pelindo II DPR RI. Sinyal Pansus Pelindo dimanfaatkan para mafia migas yang dendam tersingkir oleh JK pun mencuat.
Politikus Golkar Poempida Hidayatulloh mencium sinyalemen kuat bahwa Pansus Pelindo II telah dimanipulasi oleh pihak tertentu yang masih merasa sakit hati kepada JK sebagai Wakil Presiden. Balas dendam dimaksud terkait keputusan Jokowi menggandeng JK sebagai cawapres, dan bukan nama lain yang digadang oleh 'Sang Mafia'.
Setelah menjabat wapres, JK juga bekerja keras menghabisi mafia migas yang selama berpuluh tahun merugikan rakyat di Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN bersama Menteri Rini Soemarno. Itu juga menjadi penambah amunisi kemarahan 'Mafia' tersebut.
"Ada pihak-pihak yang sakit hati dan beroperasi di DPR. Karena Pak JK keras memberantas mafia migas dan mafia BUMN bersama Rini. Sinyalemen itu sangat kuat dan sedang memanipulasi Pansus Pelindo," kata Poempida dalam pesan singkat kepada merdeka.com, Senin (2/11).
Mantan Jubir JK ini pun mempertanyakan apa motif pemanggilan JK yang diwacanakan oleh para Politisi DPR di Pansus Pelindo II tersebut. Padahal, lanjut dia, JK merupakan bagian dari pemerintahan Jokowi-JK.
"Saya bingung apa target yang mau dicapai Pansus ini? Mau bermain politik kah? Kalau iya, ini akan berbalik menghantam KIH loh. JK ini jadi wapres bukan representasi Golkar, tapi partai pendukung dia dengan Pak Jokowi. Apa yang mau dibilang publik nanti?" kata Poempida.
Dilanjutkannya, sama sekali tak ada alasan kuat bagi Pansus Pelindo untuk meminta keterangan JK. Sebab JK hanya pernah menelepon Komjen Budi Waseso saat penggeledahan di kantor Pelindo II.
"Dan Pak JK juga sudah terbuka menjelaskan, bahwa dia hanya meminta agar penggeledahan dilakukan kalau bukti-bukti dan tersangkanya jelas. Tak ada masalah dengan itu. Lalu kenapa harus dipanggil?" kata Poempida.
"Seandainyapun ada anggota keluarga JK yang diindikasikan berbisnis dengan Pelindo. Lah keluarganya itu yang dipanggil, bukan Pak JK sebagai seorang wapres," bebernya.
Lebih jauh, Poempida kembali mengingatkan PDIP dan parpol pendukung Jokowi-JK agar ingat bahwa Pansus Pelindo II bisa jadi blunder bagi diri sendiri. Apalagi kalau sampai mengait-ngaitkan JK.
"Menurut saya agak blunder. Karena apa yang akan dicapai, tak setara effort yang dilakukan," tandas Poempida.