Partai NasDem Punya Strategi Khusus Atur Biaya Kampanye 2024
Johnny mengakui, perihal biaya kampanye sudah dibahas dalam internal partai NasDem, khususnya Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu). Sehingga, biaya kampanye yang dikeluarkan nantinya mampu menaikan elektabilitas capres dan cawapres yang diusung saat berkampanye.
Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan partainya sudah merancang strategi biaya kampanye untuk Pemilu 2024. Strategi tersebut agar biaya kampanye yang dikeluarkan efisiensi.
"Biaya kampanye pasti ada dan tidak selalu kampanye itu mahal, kampanye itu harus efisien dan tentu ada strateginya, strateginya jangan saya sampaikan pada kamu dong, nanti kamu kasih tau lagi sama yang lain, pasti ada strateginya," katanya saat diwawancarai di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Senin (17/10) malam.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Apa yang akan dilakukan NasDem terkait keputusan Anies mengenai Pilgub Jakarta 2024? Jadi apapun keputusan Mas Anies kita support, karena beliau adalah aset politik di dalam baik Jakarta maupun nasional. Kita tunggu lah bagaimana sikap Mas Anies sendiri," pungkasnya.
-
Kapan Ganjar Pranowo mengumumkan akan menggugat hasil Pilpres 2024? Ganjar menyebut, gugatan ke MK penting untuk membuka kecurangan selama proses Pemilu. “Sebelumnya ada proses maka inilah yang harus dibuka semuanya,” ujarnya.
-
Kenapa Panwaslu Pilkada 2024 penting? Dengan adanya Panwaslu, diharapkan setiap potensi kecurangan atau pelanggaran dapat dideteksi dan ditindaklanjuti dengan cepat, sehingga hasil Pilkada dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak.
-
Siapa yang dilarang terlibat dalam sengketa pilpres 2024? Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono menegaskan, sidang perdana sengketa pilpres 2024 yang akan digelar perdana esom hari hanya dihadiri depalan hakim MK tanpa Anwar Usman. Hal tersebut lantaran, paman dari calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka itu melakukan pelanggaran etik yang diputuskan oleh Majelis Kehormatan MK (MKMK). Sehingga, Anwar Usman dilarang terlibat dalam menghadapi sengketa pilpres 2024.
-
Apa yang akan dilakukan Ganjar Pranowo terkait hasil Pilpres 2024? Ganjar menegaskan, pihaknya akan melakukan gugatan hasil Pilpres 2024 itu ke MK. Dia berharap MK bisa dengan adil dan membongkar kejanggalan-kejanggalan pemilu.
Dia mengakui, perihal biaya kampanye sudah dibahas dalam internal partai NasDem, khususnya Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu). Sehingga, biaya kampanye yang dikeluarkan nantinya mampu menaikan elektabilitas capres dan cawapres yang diusung saat berkampanye.
"Bapilu kali ini kali yang ketiga dan beberapa kali sudah menyusunnya untuk Pilkada dan bukan hal yang baru. Dan yang pasti harus efisien, kedua harus produktif dalam menghasilkan atau meningkatkan elektabilitasnya karena ini elektoral zero some game, pihak yang satu mendapat, pihak yang lain berkurang, jadi ada strateginya," ungkapnya.
Sebelumnya, Partai NasDem resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada pemilu 2024. Saat ini, Anies diberikan kewenangan oleh Partai NasDem untuk mencari sosok calon wakil presiden (cawapres) yang pas dampingi dirinya di Pilpres mendatang.
Beberapa kesempatan Anies sudah bertemu dan bersilaturahmi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Tak hanya itu, bahkan dia mengakui bahwa dirinya juga melakukan pertemuan dengan Panglima TNI Andika Perkasa.
Namun, hingga kini Anies belum mengumumkan siapa sosok yang tepat untuk mendampinginya. Akan tetapi, Anies mengungkap ada tiga kriteria Cawapres idamannya.
"Kita lihat 3 kriteria. Satu memberikan kontribusi dalam kemenangan," kata Anies usai menghadiri acara NasDem Memanggil di Kantor DPP NasDem, Jakarta Pusat pada Senin (17/10) malam.
Selain berkontribusi menang, menurut Anies, Cawapres nantinya harus memperkuat koalisi serta membantu pemerintahan. Tiga faktor itu menjadi pertimbangan untuk memilih Cawapres.
"Kedua membantu memperkuat koalisi stabilitas koalisi. Ketiga bisa membantu dalam pemerintahan yang efektif. Tiga pertimbangan itu yang menjadi faktor. Nama belum ada," imbuh Anies.
(mdk/fik)