PDIP: Akan tiba saatnya bagi kami deklarasikan capres cawapres
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristianto mengatakan, saat ini PDI Perjuangan hanya ingin fokus untuk mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) hingga akhir masa jabatannya.
PDI Perjuangan tidak mau terburu-buru mendeklarasikan dukungan buat capres yang akan diusung di Pilpres 2019 mendatang. Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristianto mengatakan, saat ini PDI Perjuangan hanya ingin fokus untuk mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) hingga akhir masa jabatannya.
"Ya nanti kita ikuti tahapan-tahapan. Yang penting bagaimana PDIP semakin efektif memberikan dukungan pada pemerintahan Jokowi," kata Hasto di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Rabu (11/10).
Hasto mengatakan dengan adanya elektabilitas Jokowi yang masih tinggi akan dipergunakan oleh PDI Perjuangan untuk membangun kepercayaan masyarakat pada partai berlambang Banteng tersebut. Selain itu, terkait dengan pengusungan, kata Hasto, PDIP selalu mengikuti aturan pencalonan sebagaimana mestinya.
"Ya kami akan mengikuti tahapan-tahapan KPU. Seperti hari ini kan KPU membuka pendaftaran, kita ikuti," ungkapnya.
"Tentu saja kami menggunakan ini sebaik-baiknya untuk membangun kepercayaan rakyat, akan tiba saatnya bagi kami untuk mendeklarasikan pasangan Presiden dan wakil," tandasnya.
Diketahui, baru saja lembaga Indikator merilis hasil survei terhadap elektabilitas sejumlah tokoh yang dianggap berpotensi maju sebagai capres di Pemilu 2019. Jokowi dan Prabowo masih di urutan teratas.
Survei dilakukan kepada 1.220 responden, dengan pertanyaan siapa yang akan berkontestasi pada pemilu 2019. Survei dilakukan secara spontan dengan metode acak pada periode 17-24 September. Margin of error sebesar 2,9 persen.
Dalam simulasi terbuka, Jokowi memimpin dengan 34,2 persen, diikuti Prabowo dengan 11,5 persen, di posisi ketiga ada nama presiden ke enam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan 2,1 persen. Dari survei ini, responden tak diberikan pilihan nama capres. Tapi memunculkan sendiri capres yang ada di pikiran orang yang disurvei.
Baca juga:
Gerindra manfaatkan kondisi ekonomi masa Jokowi sebagai senjata di 2019
Burhanuddin Muhtadi sebut Jenderal Gatot bisa tutup kekurangan Jokowi di 2019
Indikator: Rakyat puas kinerja tapi belum tentu pilih Jokowi di 2019
NasDem optimis dapat dua digit suara dan menangkan Jokowi di 2019
Menatap Pilpres 2019, melirik Jenderal Gatot
Gerindra yakin Prabowo menang Pilpres 2019
Sekjen PDIP ungkap 'senjata utama' tinggalkan jauh Golkar dan Gerindra di survei
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.