PDIP: Apa benar zaman Soeharto lebih enak dari sekarang?
Belakangan marak beredar sosok Soeharto dengan senyumannya yang khas itu, di sejumlah stiker dan badan truk.
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengatakan, beredarnya gambar mantan Presiden Soeharto bertulis 'iseh penak zamanku to?' dinilai mengandung unsur politik. Sebab, tentu ada yang sengaja mempublikasinya untuk tujuan tertentu.
"Ini ada unsur politis, tapi kemudian siapa dan kenapa, kalau selama itu tidak mengganggu kepentingan nasional ya silakan-silakan saja," kata Puan yang juga anggota Komisi I DPR di kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (22/2).
Akhir-akhir ini, memang marak dijumpai sosok Soeharto dengan senyumannya yang khas itu, di sejumlah stiker dan badan truk.
Menurut Puan, memang hal itu suatu yang wajar, lantaran Soeharto merupakan salah satu presiden Indonesia. Sebagai rakyat, tentu diharuskan menghormati dan menghargai jasa-jasa beliau.
Puan mengutip kalimat yang selalu didengungkan Presiden Soekarno. Bahwa bangsa yang maju, adalah bangsa yang menghargai sejarah.
"Prinsipnya seperti yang Bung Karno katakan jas merah, jangan sekali-sekali melupakan sejarah," terangnya.
Puan tidak melihat makna lain dari gambar Soeharto tersebut. Apakah gambar itu sebagai bentuk keinginan masyarakat untuk 'mengembalikan' kehidupan seperti di zaman orde baru, Puan tidak menilai sejauh itu.
"Apakah sudah ada data pasti, bahwa dulu dan sekarang lebih baik, atau sekarang dan dulu lebih baik. Kalau memang ada, ya mana hasil buktinya," terangnya.
Yang pasti, lanjut Puan, sah-sah saja kalau sebagian orang merasa tidak puas dan sebagian merasa puas.
"Ya itu manusiawi saja. Selama tidak mengganggu kepentingan nasional dan mengganggu hajat hidup orang banyak, ya silakan saja. Dan kalimat tidak memprovokasi," ujar Puan.
Baca juga:
Cerita Presiden Soeharto, pengamen dan koruptor
Soeharto sedih cuma bisa sekolah sampai SMP
5 Kisah menarik blusukan Soeharto
4 Tradisi spiritual dan kebatinan Pak Harto
Emas Astana Giribangun & ledakan saat penggalian makam Soeharto
Soeharto malu baru disunat umur 14 tahun
5 Prinsip hidup kunci sukses Soeharto
-
Siapa yang berencana meracuni Soeharto? Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga," kata Soeharto.
-
Kenapa Soeharto selalu tersenyum? Presiden Indonesia Kedua Soeharto dikenal dengan sebutan ‘The Smiling General’ atau Sang Jenderal yang Tersenyum. Ini karena raut mukanya senantiasa tersenyum dan ramah.
-
Bagaimana Soeharto menghadapi serangan hoaks? Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian. "Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan," ungkap Soeharto. Meski sering diserang hoaks, Presiden Soeharto memilih berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ditambah dengan senyum dan canda tawa.
-
Kapan Soeharto bertugas di Sulawesi Selatan? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
-
Apa yang pernah dititipkan Soeharto kepada Sudjono Humardani? Ceritanya pada tahun 1967, Sudjono pernah diberi tugas oleh Soeharto untuk meminjam topeng Gadjah Mada yang disimpan di Pura Penopengan Belah Batu Bali.
-
Siapa yang diserang oleh hoaks selain Soeharto? Selain Presiden Soeharto, hoaks juga menimpa keluarganya.