PDIP didesak segera deklarasikan calon untuk Pilgub DKI
Sekjen Hasto Kristiyanto mengatakan PDIP sudah menyiapkan skenario politik dalam tiga opsi.
Sejumlah partai politik mendesak agar PDIP segera mendeklarasikan pasangan calon di Pilgub DKI 2017. Hal ini karena sejauh ini, PDIP diketahui belum memutuskan siapa saja yang akan diusung nantinya.
"Desakan ada, bukan hanya dari partai politik lain, tapi sejumlah teman di internal PDIP juga mendorong agar segera saja, untuk memotong ketidakpastian di DKI," kata Ketua DPP Hendrawan Supratikno di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Jumat (12/8).
Hendrawan mengatakan PDIP sesuai instruksi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, saat ini akan memprioritaskan pengajuan nama calon kepala daerah untuk wilayah di luar Jakarta terlebih dulu. PDIP, kata dia, mempersilakan partai lain yang tidak sabar mendeklarasikan calon yang diusung dalam kontestasi pilkada di ibu kota, untuk lebih dulu mengutarakannya kepada publik.
"Ada partai yang tidak sabar deklarasi, silakan duluan," kata Hendrawan.
Sementara itu, Sekjen Hasto Kristiyanto mengatakan PDIP sudah menyiapkan skenario politik dalam tiga opsi. Keputusan siapa yang akan dicalonkan akan diumumkan pada waktunya.
"Skenario sudah ada tinggal mengambil keputusan akhir. DKI Ibu kota, sehingga wajar jika mendapat perhatian begitu besar," tukas Hasto.
Terkait Pilkada DKI, PDIP menyiapkan nama Ahok-Djarot sebagai opsi pasangan pertama yang akan dicalonkan. Opsi ini lahir dari masukan para kader PDIP.
"Ada skenario yang sebagai opsi pertama pasangan Ahok dan Djarot, kemudian suara arus bawah pemimpin dibutuhkan kerendahan hati, membangun ke depan lebih baik dari pada menimbulkan persoalan-persoalan hanya karena disiplin berbicara, itu masukan yang kami dengar," lanjut Hasto.
Untuk opsi kedua, lanjut Hasto, dipilih dari opsi penjaringan. Di sini, menurut Hasto lebih pada keterlibatan semua pengurus DPP. Kedua opsi yang berjalan penjaringan, ada tanggung jawab DPP partai ketika proses diambil sebagai keputusan politik itu melalui pertimbangan objektif dan politik.
"Tiga skenario melahirkan pemimpin berdasar pemetaan politik ini sudah kami persiapkan," tutupnya.