PDIP duga ada yang ingin main curang di Pilgub Sumut
Politisi senior PDI Perjuangan, Trimedya Panjaitan, menduga ada kecurangan yang ditujukan untuk calon gubernur-wakil gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Menurut Trimedya, kecurangan dilakukan untuk menggembosi popularitas dan elektabilitas Djarot-Sihar.
Politisi senior PDI Perjuangan, Trimedya Panjaitan, menduga ada kecurangan yang ditujukan untuk calon gubernur-wakil gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Menurut Trimedya, kecurangan dilakukan untuk menggembosi popularitas dan elektabilitas pasangan nomor urut dua tersebut jelang pemungutan suara Pilkada Sumut 2018.
Anggota Komisi III DPR yang membidangi hukum itu menyampaikan, tim internal Djarot-Sihar (Djoss) sudah mendeteksi dugaan kecurangan tersebut. Dia meminta seluruh elemen di Sumut mengawal agar dugaan kecurangan itu tidak sampai mencederai pelaksanaan Pilkada Sumut.
-
Kapan PDRI dibentuk di Sumatera Barat? Mengutip situs esi.kemdikbud.go.id, pemerintah darurat ini berhasil berdiri pada 22 Desember 1948 di Halaban, sebuah daerah di Lima Puluh Kota.
-
Kapan hasil PSU DPD RI Sumbar diumumkan? Perolehan suara itu dibacakan langsung oleh Ketua KPU Sumbar Surya Efitrimen pada Sabtu, (20/7) siang.
-
Kenapa PSU DPD RI Sumbar dilakukan? Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) umumkan hasil Pemunguntan Suara Ulang (PSU) DPD RI daerah pemilihan Sumbar.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Dimana PDRI dibentuk di Sumatera Barat? Mengutip situs esi.kemdikbud.go.id, pemerintah darurat ini berhasil berdiri pada 22 Desember 1948 di Halaban, sebuah daerah di Lima Puluh Kota.
-
Apa tujuan utama PDRI di Sumatera Barat? Terbentuknya PDRI ini untuk koordinasi pemerintahan, melanjutkan perang gerilya, kemudian memupuk semangat perjuangan rakyat.
"Kita meminta petugas keamanan menindak tegas pelaku-pelakunya," kata Trimedya, Senin (19/6).
Trimedya menyampaikan, dugaan kecurangan terhadap Djarot-Sihar yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut ditemukan di kawasan Medan dan Deliserdang. Dia menduga ada pihak yang ingin menggembosi elektabilitas Djarot-Sihar yang berdasarkan hasil survei Indo Barometer pada 12 Juni sudah mencapai 37 persen, unggul dari lawannya, Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (36,1 persen).
Pria yang menjabat Ketua Bidang Hukum DPP PDIP periode 2010-2015 tersebut menegaskan, dugaan kecurangan yang dilakukan lawan politik terhadap Djarot-Sihar ini tidak boleh disepelekan. Pasalnya, kecurangan pada pilkada dapat memicu konflik dan intimidasi.
Trimedya menyatakan, masyarakat tidak perlu takut menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan mempertimbangkan rekam jejak calon pemimpinnya. Dia yakin kepolisian menjamin keamanan masyarakat dan melaporkan apabila menemukan kecurangan.
"Karena hasil koordinasi kita dengan pihak kepolisian juga sudah memastikan bahwa mereka akan menekan peluang konflik tersebut," katanya.
Baca juga:
Jelang debat pamungkas Pilgub Sumut, ini saran buat Djarot-Sihar
Debat pamungkas Pilgub Sumut jadi peluang Djarot-Sihar tambah dukungan
Jelang debat pamungkas Pilgub Sumut, Djarot minta doa KH Syech Ali Akbar
Sejahterakan nelayan, Edy siap tindak pencuri ikan, Djarot andalkan kartu sakti
Debat pamungkas Pilgub Sumut, Djarot dan Ijeck saling sindir