PDIP keok oleh 2 jenderal purnawirawan TNI di Pilgub Sumatera
Partai penguasa PDI Perjuangan keok di dua provinsi dalam ajang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, di Sumatera Utara dan Riau. Menariknya, jago-jago PDIP itu kalah oleh dua mantan jenderal TNI.
Partai penguasa PDI Perjuangan keok di dua provinsi dalam ajang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, di Sumatera Utara dan Riau. Menariknya, jago-jago PDIP itu kalah oleh dua mantan jenderal TNI.
Di Sumatera Utara misalnya, Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus yang diusung PDIP dan PPP kalah oleh pasangan Letjen TNI (Purn) Edy Ramahayadi-Musa Rajekshah yang didukung Gerindra, NasDem, PAN, PKS, Golkar, Demokrat, PKB, Hanura.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
Sedangkan di Riau, pasangan Syamsuar-Brigjen TNI (Purn) Edy Natar Nasution juga unggul di Pilgub versi Lembaga Survey PolMark dan hasil Real Count KPU. Syamsuar-Edy Nasution nomor urut 1 yang diusung partai NasDem, PAN dan PKS.
Syam-Edy melawan 3 pasangan calon lainnya, yakni paslon Lukman Edy-Hardianto nomor urut 2 diusung partai PKB dan Gerindra.
Lalu Firdaus-Rusli nomor urut 3 dari partai Demokrat dan PPP, serta yang terakhir Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno nomor urut 4 diusung partai Golkar, PDIP dan Hanura sekaligus sebagai petahana.
Edy Natar Nasution mengundurkan diri dari anggota TNI AD, saat menjabat sebagai Komandan Korem 031 Wirabima Riau atau pimpinan tertinggi TNI AD di Riau.
Edy ikut bertarung sebagai Wakil Gubernur Riau berpasangan dengan Syamsuar (Bupati Siak).
Hasil pengitungan cepat (quick count) lembaga survei Polmark Indonesia menempatkan pasangan Syamsuar Edy sebagai pemenang. Pasangan teman satu alumni sekolah ini mengalahkan tiga pasangan lain. Mereka memperoleh 38.17 persen. Pasangan petahana (Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno memperoleh 24,35 persen.
Kedua jendral purnawirawan TNI AD tersebut moncer di Pilkada Gubernur di Pulau Sumatera.
Pengamat politik Saiman Pakpahan mengatakan, kemenangan dua jendral purnawiran tidak terlepas dari sosok mereka yang dikenal baik bagi warga. Karir keduanya di militer yang cemerlang semakin menambah elektabilitas mereka.
"Edy Ramayadi dan Pak Edy Nasution sama-sama dipercaya untuk memimpin Sumut dan Riau. Ini adalah pilihan rakyat. Nama Pak Edy Ramayadi cukup terkenal warga selama berkarir di TNI," kata Saiman kepada merdeka.com, Kamis (28/6).
Menurut Saiman, selain jabatan Edy Ramayadi di PSSI ikut mendongkrak namanya. Kalau di Pilkada Sumut, kemenangan Edy Ramayadi karena warganya merasa melawan pihak lain memimpin daerahnya.
"Sedangkan Edy Nasution, warga kenal dengan dia karena pernah menjabat komandan Korem di Pekanbaru, dan dia juga putra daerah Riau," kata dosen Fisipol Universitas Riau ini.
Baca juga:
PAN sebut hasil Pilkada akan pengaruhi Pilpres 2019
Soal hasil Pilkada serentak, PKB tunggu penghitungan KPU
Hitung cepat sementara KPU: Pilgub Maluku Utara bersaing ketat, selisih 1,03%
Calon kepala daerah kalah diminta legowo terima hasil Pilkada
Hitung cepat KPU: Ridwan-Uu 34,66%, Sudrajat-Syaikhu 28,94%, data masuk 51,28%
Kalah menang biasa, calon kepala daerah harus bisa berdamai dengan hasil Pilkada
3 Calonnya menang di Pilgub Pulau Jawa, PPP dinilai ungguli PKB