PDIP minta jangan intervensi Jokowi untuk reshuffle kabinet
Semua masukan baik saran maupun kritik, akan turut menjadi pertimbangan Presiden Jokowi.
Politisi senior PDI Perjuangan Pramono Anung menegaskan pembahasan mengenai reshuffle di jajaran kabinet pemerintahan Jokowi-JK, biarlah tetap menjadi hak prerogatif bagi presiden sendiri. Dirinya bahkan meminta semua pihak agar tidak perlu mengintervensi Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna melakukan reshuffle.
Sebab menurutnya, Presiden Jokowi jelas lebih tahu kapan pastinya jajaran kabinet itu akan diubah sesuai pertimbangannya secara pribadi. "Presiden yang paling tahu. Tidak perlu didorong-dorong atau ditarik-tarik," ujar Pramono di DPR RI Senayan, Senin (18/5).
Pramono mengatakan, wacana reshuffle ini pastinya lebih dipahami dengan baik oleh Presiden Jokowi, maupun oleh Jusuf Kalla sebagai wakilnya. Karena, mereka sendiri lah yang kerap mengevaluasi kinerja jajaran kabinetnya secara berkala.
Namun dirinya meyakinkan, semua masukan baik saran maupun kritik, akan turut menjadi pertimbangan Presiden Jokowi karena memang telah banyak pihak yang membahas masalah kinerja para menteri tersebut.
"Presiden tentunya sudah dengar pertimbangan dan masukan baik itu di parlemen, masyarakat, pakar, dan sebagainya. Presiden dan Wapres tahu kebutuhan di pemerintahan karena saat ini banyak yang mengkritisi pemerintahan," pungkasnya.
Diketahui, wacana perombakan kabinet seperti yang marak dibicarakan publik saat ini. Bahkan, dalam sebuah jajak pendapat yang di lakukan oleh sejumlah lembaga survei, di situ menyebutkan jika sebagian besar responden menginginkan adanya perubahan kabinet Jokowi-JK, khususnya di bidang ekonomi.
Baca juga:
Ketum PBNU ikut-ikutan kritik kinerja menteri ekonomi Jokowi
Projo: Jangan ganggu presiden dengan agenda pribadi!
Punya kinerja baik, PPP yakin Menteri Lukman tak di-reshuffle
Biar kelihatan kerja, Mendag Gobel disarankan tiru trik Menteri Susi
Jaksa Agung cuek presiden mau rombak kabinet
Cerita Menteri Susi disuap Rp 5 triliun agar mundur dari jabatannya
Jokowi soal reshuffle kabinet: Nanti dilihat, nanti, nanti dilihat
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Kapan Prabowo dikabarkan akan menambah jumlah Kementerian? Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Siapa saja yang sudah mengusulkan nama calon menteri untuk kabinet Prabowo? Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengakui memang sudah ada beberapa partai politik (parpol) yang mengusulkan nama untuk diajukan sebagai menteri kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto.
-
Bagaimana tanggapan Budi Arie mengenai pembentukan kabinet Prabowo-Gibran? Dia mengatakan penyusunan kabinet Prabowo-Gibran akan dibahas usai penetapan pemenang Pilpres 2024 oleh KPU.