PDIP Sanksi FX Hadi Rudyatmo: Pak Rudy Kader Senior, Harus Lebih Berat
Komarudin menjelaskan berdasarkan kongres PDIP semua hal menyangkut calon presiden dan wakil presiden menjadi wewenang Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo diberi sanksi berat. Sanksi terkait dukungan terang-terangan FX Rudy terhadap Ganjar Pranowo untuk maju Pilpres 2024.
Usai melakukan konsolidasi dan klarifikasi bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Dewan Kehormatan PDIP Komarudin Watubun, FX Hadi Rudyatmo dinyatakan melanggar keputusan kongres PDIP.
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Siapa yang disebut sebagai pilihan realistis bagi PDIP untuk mendampingi Ganjar Pranowo? Bagi pengamat politik dari Unsoed Purwokerto, Indaru Setyo Nurprojo, pemilihan Mahfud MD merupakan pilihan rasional dari PDIP. “Saya pikir pilihan rasionalnya begitu. Ketika Cak Imin (Muhaimin Iskandar) diambil oleh Anies Baswedan, tentu pilihan PDIP mengarah pada kader-kader NU. Nah siapanya itu mereka akan berhitung tentang kekurangan dan kelebihannya,” kata Indaru dikutip dari ANTARA.
-
Apa tugas penting yang diberikan PDIP kepada Ganjar Pranowo? “Tetap bersama rakyat,” tulis Ganjar di samping tanda tangan yang ia bubuhkan. “Kalau saya diminta atau tidak diminta, kalau kader ya harus siap,” tegasnya Ganjar saat diwawancara di gedung BCIS."Dulu dari dulu juga saya sering keliling ikut kampanye di banyak Pilkada gitu ya. Itu sudah melekat dalam diri, kalau kader ya harus begitu,” tambahnya.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.
Hal tersebut dinyatakan oleh Ketua Dewan Kehormatan PDIP Komarudin Watubun. Komarudin menyebut pernyataan FX Hadi Rudyatmo yang mendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2024 tak diperbolehkan.
"Setelah dilakukan klarifikasi tadi, Hadi dinyatakan melanggar keputusan kongres yang telah diputuskan," Kata Komaruddin di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/10).
Komarudin menjelaskan berdasarkan kongres PDIP semua hal menyangkut calon presiden dan wakil presiden menjadi wewenang Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri.
Lebih lanjut, Komarudin menyampaikan sebagai kader yang berada di bawah naungan organisasi keputusan itu harusnya dipatuhi FX Hadi Rudyatmo.
"Bahwa semua menyangkut calon presiden dan wakil presiden adalah kewenangan Ibu Megawati Soekarnoputri. Seluruh kader tertib, tanpa terkecuali," kata dia.
Selain itu, mengingat FX Hadi Rudyatmo merupakan kader senior, Komarudin mengatakan sanksi yang dijatuhi pada FX Hadi Rudyatmo juga lebih berat ketimbang Ganjar Pranowo.
"Karena Pak Rudy ini adalah kader senior, maka tentu sanksi juga harus lebih berat. Karena itu, kita jatuhkan sanksi peringatan keras dan terakhir kepada Saudara FX Rudy," ungkapnya.
Reporter: Winda Nelfira/Liputan6.com
Baca juga:
Suara Komarudin Watubun Bergetar Saat Bacakan Sanksi Berat untuk FX Rudy
PDIP: Ada Kader Kelewat Kreatif untuk Cari Muka kepada Puan Maharani
Disanksi Keras PDIP karena Capres Ganjar, FX Rudy: Saya Terima dengan Tanggung Jawab
Dukung Ganjar, FX Rudy Divonis Sanksi Berat Langgar Keputusan Kongres V PDIP
PDIP Bandingkan Kinerja Anies dan Heru: Kontras, Gubernur Sebelumnya Utamakan Narasi
Dipanggil PDIP usai Dukung Ganjar Nyapres, FX Rudy: Saya Sudah Siap
Cara PDIP Mencari Calon Gubernur DKI 2024
Survei Litbang Kompas: PDIP-Golkar Turun, Gerindra-Demokrat Meroket