PDIP umumkan paslon di Pilgub Jabar November
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya belum mau terburu-buru menetapkan pasangan calon gubernur yang disiapkan untuk Pilgub Jawa Barat 2018. PDIP ingin menunggu momentum tepat untuk mengumumkan jagoannya pada konstelasi politik tahun depan.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya belum mau terburu-buru menetapkan pasangan calon gubernur yang disiapkan untuk Pilgub Jawa Barat 2018. PDIP ingin menunggu momentum tepat untuk mengumumkan jagoannya pada konstelasi politik tahun depan.
"Kami baru akan berencana mengumumkan pasangan calon pada November nanti," katanya di Bandung, Rabu (25/10).
PDIP menurutnya sedang fokus pada penetapan pasangan calon Jawa Timur dan Sulawesi Selatan serta Bali. Lalu pihaknya akan bergeser untuk penetapan pada pasangan calon di Papua dan Maluku Utara.
"Setelah itu baru kita akan bergeser ke Jawa Barat," jelasnya.
Penetapan sendiri akan didasari dua mekanisme yang ditempuh pihaknya. Pertama dari usulan daerah berupa penjaringan yang menghasilkan nama Sekda Jabar Iwa Karniwa, Puti Guntur Soekarno, Soetrisno dan Abdy Yuhana. Lalu kedua PDIP melakukan pemetaan politik sejumlah tokoh seperti Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi hingga Anton Charliyan.
"Mereka semua sekarang dalam posisi politik yang sama," katanya.
Sebagai partai yang bisa mengusung pasangan calonnya sendiri tanpa koalisi, pihaknya pun masih terus mengukur seluruh figur potensial. Salah satunya yakni menggelar curah gagasan yang menghadirkan sembilan figur. Meski terkesan santai namun dia memastikan penetapan calon tidak akan berada di posisi last minute.
"Tidak (last minute) Jawa Barat setelah Papua dan Maluku Utara. Momentum politiknya kami cermati, kita lihat aspek tata ruang yang tidak bagus dampak pengelolaan lingkungan yang tidak baik menyebabkan banjir, itu jadi pertimbangan kami menetapkan," tuturnya.
"Kami mencermati pemilih Jabar yang kerap berubah di saat-saat terakhir bahwa Pilkada bukan sekedar kontetasi, pilkada itu adalah bangunan masa depan yang kami siapkan, jadi pasangan yang kami usung sudah paham," jelasnya.
Menyoal nama Ridwan Kamil yang sudah memenuhi target 20 kursi dari tiga partai koalisi, Hasto pun menanggapi santai. Baginya Ridwan Kamil yang tidak mendaftar ke PDIP tetap harus dihargai.
"Kami lihat dan menghormati posisi politik pak Ridwan Kamil yang telah menetapkan dirinya sebagai calon," terangnya.