PDIP Ungkap Alasan Batal Usung Anies di Pilkada Jakarta, Sebut Ada Tarik Menarik Dua Kultur
Diketahui, PDIP akhirnya memutuskan untuk mengusung pasangan Pramono Anung dan Rano Karno di Pilgub Jakarta.
Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus menegaskan, bahwa tak ada masalah antara partainya dengan Anies Baswedan karena tak jadi diusung di Pilgub Jakarta.
Diketahui, PDIP akhirnya memutuskan untuk mengusung pasangan Pramono Anung dan Rano Karno di Pilgub Jakarta.
Deddy mengungkapkan, Anies langsung berkomunikasi dengan Pramono usai tak dipilih menjadi cagub oleh PDIP.
"Tidak ada, jadi Pak Anies tadi langsung berkomunikasi dengan Mas Pramono Anung, karena yang kita lakukan dengan Mas Anies itu kan sebuah penjajakan ideologis," kata Deddy, kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (28/8).
Dia menilai, batalnya Anies diusung oleh PDIP di Pilgub Jakarta bukan menjadi akhir. Sebab, Anies masih memiliki peluang untuk berkolaborasi di pemerintahan selanjutnya.
"Pak Anies ini kan masih punya banyak energi, banyak punya kesempatan untuk terus aktif di dalam dunia politik. Jadi saya kira ini bukan akhir, justru dengan komunikasi intens kemarin dengan Pak Anies itu membuka ruang yang lebih besar untuk kemudian kolaborasi dengan Pak Anies dalam pemerintahan selanjutnya," ujar dia.
Lebih lanjut, Deddy menyebut, alasan PDIP tak jadi usung Anies bukan karena perbedaan ideologi.
"Ada tarik menarik di antara dua kultur, ini yang kemudian masih butuh proses untuk disatukan. Masih butuh proses untuk disinergikan," ucapnya.
"Nah pada titik itulah kemudian kita melihat adanya kebutuhan mendorong Mas Pram ada di situ sebagai solidarity maker untuk kemudian ada proses sejarah, proses politik bangsa ini nanti membuat Jakarta bisa melupakan masa lalu yang cukup buruk dalam kontestasi politik," imbuh Deddy.