Pencoblosan Semakin Dekat, Hasil 3 Survei Capres Mengejutkan
Beberapa hasil survei menunjukkan Jokowi masih unggul dari Prabowo, namun Prabowo mampu mengejar elektabilitas Jokowi jelang hari pencoblosan.
Tiga pekan jelang pencoblosan, 17 April 2019, jarak elektabilitas dua pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno semakin dekat. Meski Prabowo masih tertinggal, dalam beberapa hasil lembaga survei elektabilitasnya naik.
Simak berita Survei Capres selengkapnya di Liputan6.com
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Apa tujuan dari survei Poltracking Indonesia? Tujuan survei untuk mengukur sejauh mana efektivitas langkah para kandidat dalam meningkatkan elektabilitasnya, serta sejauh mana pengaruh faktor eksternal di luar kandidat dapat mempengaruhi peta elektoral terkini.
-
Apa saja yang diresmikan Jokowi di Sulawesi Barat? "Juga pembangunan 3 ruas jalan sepanjang 22,4 kilometer yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah," ucap Jokowi.
-
Apa hasil survei mengenai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Jokowi? Survei Indikator menunjukkan bahwa responden menilai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk, dengan jumlah persentase sebesar 32,7 persen.Sementara responden menilai kondisi pemberantasan korupsi sangat buruk sebesar 4,8 persen, lalu yang menilai sedang-sedang saja sebesar 28,7 persen. Selain itu, 27,3 persen masyarakat menilai baik dan 1,4 persen sangat baik. Sisanya, 5,2 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumatera Utara? Presiden Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan kegiatan kunjungan kerja di Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Jumat (15/4), dengan bertolak menuju Kabupaten Padang Lawas. Jokowi diagendakan meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sibuhuan hingga menyerahkan bantuan pangan untuk masyarakat.
-
Kapan Survei Poltracking Indonesia tentang elektabilitas pasangan capres-cawapres dilakukan? Survei ini diselenggarakan Poltracking Indonesia mulai tanggal 29 Oktober hingga 5 November 2023.
Beberapa hasil survei menunjukkan Jokowi masih unggul dari Prabowo, namun Prabowo mampu mengejar elektabilitas Jokowi jelang hari pencoblosan. Berikut ini hasil lembaga survei terbaru Jokowi vs Prabowo Subianto:
Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Selisih 11,8 persen
Berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas elektabilitas Jokowi dan Prabowo saat ini hanya selisih 11,8 persen. Jokowi - Maruf mendapat perolehan suara 49,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 37,4 persen. Sebanyak 13,4 persen masih merahasiakan pilihannya.
Sebelumnya pada Oktober 2018 lalu, Litbang Kompas juga telah merilis elektabilitas dua pasangan capres. Saat itu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebanyak 52,6 persen sedangkan Prabowo- Sandiaga Uno 32,7 persen. Disebutkan pula, penyebab menurunnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf karena sejumlah hal. Seperti perubahan pandangan atas kinerja pemerintah, berubahnya arah dukungan kalangan menengah atas, membesarnya pemilih ragu pada kelompok bawah dan persoalan militansi pendukung yang berpengaruh pada penguasaan wilayah.
Metode pengumpulan pendapat menggunakan wawancara tatap muka sejak tanggal 22 Februari - 5 Maret 2019. Survei ini diikuti 2.000 responden yang dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Tingkat kepercayaannya 95 persen dengan margin of error penelitian plus/minus 2,2 persen.
Vox Populi: Jokowi Unggul 20,5 Persen dari Prabowo
Survei Vox Populi Research Center merilis hasil elektabilitas terbaru pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Jokowi unggul jauh dari lawannya prabowo dengan selisih 20,5 persen. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 54,1 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga 33,6 persen.
Survei Vox Populi tersebut juga menyebutkan tingginya elektabilitas Jokowi disebabkan karena publik merasa puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi yaitu sebesar 71,3 persen dan sebanyak 28,7 persen tidak puas.
Survei tersebut dilakukan Vox Populi Research Center pada periode 5-15 Maret 2019 dengan "margin of error" survei sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei itu menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat mewakili 34 provinsi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.
Survei Charta: Jokowi-Maruf 53,6%, Prabowo-Sandiaga 35,4%
Survei Charta Politika Indonesia merilis hasil terbaru elektabilitas antara pasangan capres dan cawapres, Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno. Hasilnya, Jokowi-Ma'ruf masih unggul dengan angka 53,6 persen dan Prabowo-Sandi 35,4 persen.
Charta juga menyajikan hasil ekstrapolasi elektabilitas terhadap kedua paslon. Ekstrapolasi merupakan prediksi hasil akhir terhadap kedua paslon tanpa undicided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan. Hasilnya pasangan Jokowi-Ma'ruf tetap unggul. Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara 60,2 persen. Sementara Prabowo-Sandi 39,8 persen.
Survei Charta Politika Indonesia dilakukan pada 1-9 Maret 2019 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Survei tersebut menggunakan 2000 responden yang tersebar di 34 Provinsi dan menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of eror 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/has)