Pendiri PAN Kritik Baliho Politik saat Pandemi
Menurutnya, tidak pantas jika baliho politik sudah mulai bermunculan sedangkan Pemilu 2024 masih jauh.
Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Abdillah Toha mengkritik baliho sejumlah petinggi partai politik di ruang publik. Menurutnya tidak tepat bila baliho-baliho tersebut ditampilkan di saat krisis pandemi Covid-19.
Menurutnya, tidak pantas jika baliho politik sudah mulai bermunculan sedangkan Pemilu 2024 masih jauh.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Kapan Pilpres 2024 akan diselenggarakan? Lalu apakah pemilu tahun 2024 ini membuat sejarah baru atau akan meneruskan tradisi lama bahwa the next presiden tahun lahirnya tak pernah lebih tua dari presiden sebelumnya.
-
Apa yang akan dilakukan Ganjar Pranowo terkait hasil Pilpres 2024? Ganjar menegaskan, pihaknya akan melakukan gugatan hasil Pilpres 2024 itu ke MK. Dia berharap MK bisa dengan adil dan membongkar kejanggalan-kejanggalan pemilu.
-
Siapa saja capres-cawapres yang ikut bertarung dalam Pilpres 2024? Ada tiga pasangan capres-cawapres yang bertarung dalam Pilpres 2024. Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Apa keputusan yang diambil Partai Golkar terkait Pilpres 2024? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
Ia menyentil Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, hingga Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
"Halo Puan, Erlangga, Muhaimin, AHY, apa tidak risih dan malu memajang gambar diri besar2 di sekujur Indonesia bersaing utk pilpres yang masih 3 tahun lagi," ujar Abdillah melalui cuitan akun Twitternya dikutip, Jumat (6/8).
Menurutnya, uang untuk membelanjakan baliho itu sebaiknya digunakan untuk membantu masyarakat.
"Ketika rakyat sedang bergulat atasi pandemi dan kehidupan sehari2? Kenapa tak gunakan uang baliho itu utk bantu rakyat saja?" sambungnya.
Dalam cuitan itu, Abdillah juga mengunggah foto warga menyindir baliho politik itu dengan nada 'Pandemi Belum Usai 2024 Sudah Dimulai'.
Efek baliho di jalanan bermotif peningkatan popularitas. Strategi lawas, namun sejauh ini paling efektif. Agar masyarakat mengenal tokoh. Popularitas menjadi kunci penting meningkatkan elektabilitas.
"Tidak mungkin orang suka lalu memilih jika kenal saja belum," kata Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Sirojuddin Abas.
Namun perlu dicatat. Sejauh ini belum tampak perubahan signifikan pada elektabilitas tokoh yang wajahnya terpampang di billboard atau baliho. Termasuk Puan Maharani. Belum terlihat dampak pada elektabilitasnya. "Terlalu kecil mungkin perubahannya. Kalau ke popularitas mungkin ada," katanya.
Baca juga:
PDIP: Pemasangan Baliho Puan Maharani Tidak Ada Kaitannya dengan Pilpres 2024
PKS: Dengan Anies Dekat Sekali, Dengan Prabowo Terus Berkomunikasi
Wacana Prabowo-Anies, PKS Fokus Sosialisasikan Salim Segaf Al-Jufri untuk 2024
Prabowo dan Anies Tertinggi di Survei, Bisa Jadi Capres-Cawapres?
Survei Indostrategic: Dua Politikus Gerindra Kuasai Popularitas Capres