Pendukung Jokowi dituding pelaku intimidasi di CFD, PDIP ungkit kasus Obor Rakyat
Saat acara Mukernas Alim Ulama di Semarang, Romy pernah buka-bukaan bahwa oknum pembuat Obor Rakyat hanya pendukung fanatik dari Prabowo.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah aksi intimidasi yang menimpa Ibu bernama Susi Verawati dan anaknya di Car Free Day Sudirman-Thamrin dilakukan oleh pendukung Joko Widodo. Menurut Hasto, PDIP tidak pernah menjalankan politik intimidatif dan adu domba.
Tudingan aksi intimidasi di Car Free Day dilakukan oleh pendukung Jokowi disampaikan oleh Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade.
-
Kenapa keenam Caleg terpilih PDIP diminta mundur? Adapun penyebab keenam caleg terpilih itu diminta mundur karena terkena sistem Komandante, rata-rata mereka (para caleg) sudah membuat surat pengunduran diri ketika sebelum waktu pencoblosan.
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Bagaimana Effendi Simbolon menunjukkan kesetiaannya terhadap PDIP? Effendi di hadapan Hasto dan dewan kehormatan PDIP menyatakan tegak lurus dengan arahan partai.
-
Kapan PDIP akan menentukan kesiapannya menjadi oposisi? Oleh sebab itu, pihaknya akan menunggu penghitungan resmi dari KPU sebelum menentukan kesiapan menjadi oposisi.
-
Mengapa PPPI dibentuk? Latar Belakang lahirnya perhimpunan ini karena para kaum muda dianggap mampu menjadi kekuatan besar apabila bersatu dalam melawan pemerintah kolonial Belanda.
-
Bagaimana Menaker ingin para PMI terlindungi? Untuk itu, ia menekankan kepada masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri agar mengikuti prosedur yang benar, sehingga dapat terlindungi, mulai dari sebelum, selama, hingga pulang dari negara penempatan.
"Ya enggak ada lah. Kita enggak pernah, kami enggak pernah menjalankan politik intimidatif, kami enggak pernah menjalankan politik adu domba," kata Hasto saat dikonfirmasi merdeka.com di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (4/5).
Hasto balik membalas tudingan itu dengan munculnya tabloid Obor Rakyat pada Pemilu 2014 lalu. Dia menyebut, kesaksian Ketua Umum PPP M Rommahurmuziy (Romy) soal Obor Rakyat telah membuktikan kubu Prabowo Subianto kerap menggunakan sebagai alat untuk menyerang Jokowi.
Saat acara Mukernas Alim Ulama di Semarang, Romy pernah buka-bukaan bahwa oknum pembuat Obor Rakyat hanya pendukung fanatik dari Prabowo. Dia menyebut, tim pemenangan Prabowo-Hatta saat itu terdiri dari dua kubu.
Yakni, kubu yang menyampaikan pikiran-pikiran produktif, dan kubu menyampaikan pikiran-pikiran provokatif. Pembuat Obor Rakyat adalah salah satu kelompok yang provokatif itu.
"Di masa lalu siapa sih yang punya tradisi itu, membuat obor rakyat. Kan kesaksian dari Pak Romy sudah sangat jelas," tegasnya.
Untuk itu, Hasto mengajak kubu lawan Jokowi untuk menyuguhkan gagasan yang positif bukan memecah belah dengan tudingan dan fitnah. PDIP menyatakan siap membela jika ada masyarakat yang mendapatkan intimidasi karena berbeda sikap politik di Pemilu 2019.
"Sehingga mari kita tampilkan lah gagasan yang positif gagasan yg berkebudayaan, bukan gagasan yang memecah belah. PDIP menentang segala bentuk persekusi itu, dan kami siap memberikan pembelaan jika diperlukan," tandasnya.
Diketahui, Andre Rosiade mengaku tak ada masalah jika kepolisian mengusut kasus intimidasi ibu berkaos #DiaSibukKerja yang di dilakukan oleh kelompok #2019GantiPresiden di Car Free Day, Minggu (29/4) lalu. Namun Andre curiga kejadian tersebut sudah terencana.
"Silahkan proses hukum, polisi silakan jika memang ada unsur pidana. Tapi kita lihat di berbagai media sosial yang mengintimidasi itu orang yang bertopi, itu terlihat seperti mendukung Pak Jokowi," kata Andre.
Baca juga:
Sandiaga pastikan CFD bebas acara politik
Sandiaga pastikan tegakkan Pergub, CFD tak akan jadi panggung politik
PAN sebut korban intimidasi di CFD sengaja pancing reaksi kelompok lawan
Bawaslu belum bisa tindak kasus intimidasi di CFD: Bisa gunakan KUHP
Masih diselidiki, polisi belum tetapkan tersangka intimidasi ibu anak di CFD