Peneliti KedaiKOPI sebut Jokowi kalah jika lawan kotak kosong
Hasil survei lembaga kajian KedaiKOPI menemukan Joko Widodo kalah jika melawan kotak kosong di Pilpres 2019. Peneliti dari KedaiKOPI, Hendri Satrio mengatakan suara Jokowi hanya mendapatkan 44 persen dibandingkan dengan kotak kosong yang mendapatkan suara lebih unggul 56 persen.
Hasil survei lembaga kajian KedaiKOPI menemukan Joko Widodo kalah jika melawan kotak kosong di Pilpres 2019. Peneliti dari KedaiKOPI, Hendri Satrio mengatakan suara Jokowi hanya mendapatkan 44 persen dibandingkan dengan kotak kosong yang mendapatkan suara lebih unggul 56 persen.
"Dalam survei lain pasti jika Jokowi disandingkan dengan tokoh lain pasti menang. Sama Anies Baswedan menang, Prabowo menang. Tapi begitu ditanya bila Pilpres dilakukan hari ini selain Jokowi. Nah Jokowi ini kalah 44,9 persen," kata Hendri dalam acara diskusi dengan tema 'Jokowi, Pilpres dan Kita' di restoran Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (3/3).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana pengaruh Presiden Jokowi pada Pilkada Jateng? Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh," imbuh dia.
Namun demikian, dia tak menjelaskan metode penelitian, jumlah sample, dan margin of error dalam survei tersebut.
Lebih lanjut dia mengatakan parpol pendukung Jokowi harus ingat jika satu calon belum tentu melenggangkan Jokowi ke Istana. Tidak hanya itu dia juga menilai Jokowi menyadari elektabilitasnya terus turun dan membutuhkan PDIP untuk menaikkan elektabilitas.
"Jokowi menyadari elektabilitas turun terus dan mendekat PDIP untuk elektabilitasnya meningkat dan PDIP pun menyambut dan butuh booster," kata Hendri.
Dia juga mempertanyakan mengapa tidak dimunculkan tokoh baru untuk melawan Jokowi. Sampai saat ini kata Hendri, Jokowi hanya berkompetisi dengan Prabowo.
"Sepertinya ada sistematis untuk melawan Jokowi. Kalau lawan Prabowo lebih enak. Ini usaha sistematis," kata Hendri.
Baca juga:
Waketum Gerindra sebut Prabowo deklarasi capres Agustus
Strategi membuat Jokowi tanpa lawan di Pilpres 2019
Golkar dukung Jokowi jadi calon tunggal di Pilpres 2019
PKB tawarkan Cak Imin jadi Cawapres Jokowi dan Prabowo
Airlangga sebut pertemuan dengan AHY bahas Pilkada bukan Pilpres