Peneliti LSI: Elektabilitas Prabowo naik, Jokowi cenderung turun
Sebanyak 40 persen masyarakat belum menentukan sikap.
Menjelang pemilihan presiden, elektabilitas pasangan Prabowo - Hatta terus naik setelah mendapatkan dukungan dari enam partai politik. Sedangkan lawannya, Jokowi - JK cenderung menurun.
"Sangat mungkin kalau kita lihat saat ini dari kedua pasang masih belum ada yang unggul secara signifikan, masih terdapat selisih tipis 12 hingga 13 persen dari kedua calon, sehingga masih sangat mungkin kalau di menit terakhir Prabowo masih bisa menyalip Jokowi," kata Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Ade Mulyana di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (30/5).
Ade menambahkan, jumlah suara yang mengambang saat ini masih sebesar 40 persen. Siapapun pasangan calon yang bisa memperebutkan suara tersebut, dinilai akan mampu memenangkan pilpres mendatang.
"Kita masih lihat swing voter 40% yang masih bisa diperebutkan. Selain itu ada kemungkinan pendukung Jokowi di menit terakhir berpaling ke Prabowo begitu juga sebaliknya," jelasnya.
Namun demikian, Ade sendiri belum bisa memaparkan hasil survei kenaikan elektabilitas kedua pasangan secara keseluruhan. Dia berjanji, hasil survei tersebut akan dikeluarkan jelang Pilpres 9 Juli mendatang.
"Sekarang ini kecenderungan tren untuk Prabowo sedang naik, sementara Jokowi justru menurun tetapi nanti kita akan update kembali survei elektabilitas di bulan Juli menjelang pilpres," tandasnya.