Pengakuan Jokowi-JK buktikan kegaduhan dan tak kompaknya menteri
Presiden Jokowi beberapa kali menyentil menterinya.
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah lebih dari setahun memimpin negeri ini. Dari pengakuan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, situasi dan komunikasi antar menteri serta dengan presiden dan wakil presiden berjalan baik dan tanpa masalah.
"Saya kira hubungannya baik. Namanya kabinet, kadang ada celetuk kiri kanan, tapi kabinet ini sangat-sangat kompak. Bagus. Komunikasi antar anggota (kabinet kerja) dan Bapak Presiden bagus. Presiden juga sangat responsif," ungkap Jonan beberapa waktu lalu.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan gugatan terhadap Presiden Jokowi dilayangkan? Dilansir di situs SIPP PTUN Jakarta, Senin (15/1/2024), gugatan itu telah teregister dengan nomor perkara 11/G/TF/2024/PTUN.JKT tertanggal 12 Januari 2024.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan pertemuan Jokowi dengan Presiden JAPINDA? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Presiden Japan-Indonesia Association (JAPINDA), Fukuda Yasuo, di Imperial Hotel, Tokyo, Jepang.
Namun pada kenyataannya, saling lempar kritik di antara para menteri menunjukkan tidak kompaknya penghuni kabinet kerja. Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga beberapa kali melontarkan gambaran tak kompaknya para menteri. Merdeka.com merangkumnya, berikut paparannya.
JK: Di luar kadang pura-pura baik
Menanggapi tidak kompaknya menteri-menteri dalam kabinet, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) justru berkelakar. "Ah kau pura-pura tanya," ucap JK sambil tertawa saat ditemui wartawan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (3/11).
Saat ditanya mengenai kondisi di internal kabinet, JK menjawab singkat. "Baik. Tapi di luar kadang-kadang pura-pura baik. Ya seperti apa, wartawan lebih banyak tahu daripada kita," kata JK.
Jokowi: Jangan sampai menteri tidak koordinasi
Presiden Jokowi menegaskan, semua Permen harus terlebih dahulu dibahas dalam rapat bersama jajaran menteri lain. Hal ini untuk menghindari salah paham atau adanya kebijakan yang bertolak belakang dengan kebijakan kementerian lain.
"Jangan sampai mengeluarkan Peraturan Menteri tanpa dibahas di rapat kabinet atau rapat terbatas. Sehingga semua menteri tahu, apa yang akan dikeluarkan oleh kementerian yang lainnya. Kalau ada hal-hal yang berkaitan dengan kementeriannya bisa disampaikan dalam rapat itu. Ini sekali lagi saya ingatkan, saya peringatkan," tegas Jokowi.
Jokowi: Jangan gaduh
Presiden Joko Widodo meminta semua menteri-menteri Kabinet Kerja untuk kompak dan tidak berbuat gaduh dalam mengambil keputusan. Menurut dia, kegaduhan dapat menimbulkan polemik yang menghambat kinerja pemerintah. Kegaduhan dalam kabinet disebabkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli. Menko Rizal sering berseberangan dengan keputusan pemerintah.
"Kalau ada hal-hal yang berkaitan dengan kementeriannya bisa disampaikan dalam rapat itu. Sekali lagi saya ingatkan, dan yang terakhir, kalau sudah diputuskan dalam rapat kabinet dan rapat terbatas, semua menteri harus berikan dukungan. Setuju atau tidak setuju disampaikan dalam rapat, jangan sampai sudah disetujui masih ada bunyi tidak setuju di luar. Saya sangat terbuka, sampaikan, jangan sampai di luar, apalagi dipolemikkan," ujar Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/11).
JK: Menteri harus paham dulu baru bicara
Wapres Jusuf Kalla menegaskan agar setiap menteri memahami perkara sebelum mengeluarkan pernyataan atau komentar. Menurut JK, akan berbahaya apabila seorang menteri yang tidak memahami persoalan, lantas mengeluarkan pernyataan.
"Ya tentu semuanya menteri itu harus paham dulu baru bicara, jangan bicara tanpa paham persoalan, itu berbahaya," kata JK.
Pernyataan ini keluar saat Menko bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli mengkritik rencana Garuda Indonesia membeli pesawat. Dia juga mengkritik program pembangkit listrik 35.000 MW.
JK: Menteri harus punya etika
Beberapa waktu lalu Wapres Jusuf Kalla bersitegang dengan Menko bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli. Sebab, Rizal Ramli berani menantang JK berdebat di depan publik.
JK mengaku sudah menegur langsung Rizal Ramli. Menurutnya, teguran langsung terhadap Rizal Ramli dalam sidang kabinet merupakan penekanan bahwa seorang menteri harus disiplin dan beretika.
"Artinya harus kembali disiplin. Harus menteri itu punya etika!" tegas JK.
(mdk/noe)