Pengamat: Pasca Pilgub Jatim, suara muslimat bakal berlabuh ke Demokrat
Surokim mengatakan jika Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Calon Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak berhasil menang, maka Partai Demokrat yang bakal meraup keuntungan besar.
Pilkada 2018 merupakan batu loncatan bagi parpol-parpol untuk meraih kesuksesan pada Pemilu 2019 (Pileg dan Pilpres), karena waktu pelaksanaannya sangat berdekatan. Terkait Pilgub Jatim, pasca coblosan 27 Juni 2018, parpol mana saja yang akan diuntungkan untuk elektoral 2019?Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdus Salam punya pendapat menarik.
Surokim mengatakan jika Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Calon Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak berhasil menang, maka Partai Demokrat yang bakal meraup keuntungan besar.
-
Apa yang akan dilakukan Khofifah di Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Kapan Khofifah memutuskan untuk ikut Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Siapa saja yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? PAN, Gerindra, Golkar, dan Demokrat menyatakan kesiapannya untuk mendukung Khofifah di Pilgub Jatim.
-
Kenapa PPP mendukung Khofifah-Emil Dardak? Atas pertimbangan baik masukan dari para tokoh, habaib, dan juga usulan DPD PPP yang telah melakukan rapat dan telah lakukan komunikasi politik dengan Ibu Khofifah dan Pak Emil, maka memutuskan PPP untuk mendukung Ibu Khofifah dan Bapak Emil Dardak untuk melanjutkan kerjanya di Jatim,” kata Mardiono dalam sambutannya.
-
Siapa yang menepis isu Cak Imin maju di Pilkada Jatim? Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid menepis isu calon wakil presiden nomor urut 1 yang juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar akan maju pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2024. "Gus Muhaimin tidak mungkin, ngapain (maju Pilkada Jatim)," ujar Jazilul di Jakarta, Sabtu (6/4). Ia menegaskan sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai Cak Imin (sapaan akrab Muhaimin Iskandar) akan maju pada Pilkada Jatim.
-
Kapan Halim Perdanakusuma gugur saat bertugas? Halim bersama pilot Iswahjudi menerbangkan pesawat Avro Anson RI-003 dari Thailand menuju Bukittinggi. Nahas, pesawat tersebut diterjang badai hingga mengalami kecelakaan tanggal 14 Desember 1947."Pesawat tersebut jatuh di Pantai Lumut, Tanjung Hantu, Semenanjung Malaka," tulis TNI AU.
Partai berlambang Mercy besutan SBY itu, bakal mendapatkan ‘coattail effect’ dari paslon nomor 1 Pilkada Jatim tersebut. Yaitu, parpol yang mendukung akan mendapat limpahan suara dari popularitas figur yang dicalonkan.
"Demokrat akan mendapat banyak untung dari parpol pengusung lain, seperti Golkar, PAN, PPP dan Hanura," kata Surokim ketika dihubungi media, Senin (11/6/2018).
Bagaimana menjelaskan? Dari berbagai survei, kata dia, tend suara Muslimat NU memang menjadi strong voters bagi Khofifah-Emil. "Dan, Partai Demokrat lebih menonjol, terkena stigma, sebagai parpol pendukung Khofifah-Emil," kata Surokim.
Sementara, kata dia, Partai Golkar memang tergolong partai modern dan memiliki struktur partai hingga tingkat ranting. Partai Golkar juga paling terlihat kerja mesin organisasinya dalam proses memenangkan Khofifah-Emil.
Tetapi, kata Surokim, Golkar diprediksi cukup sulit meraih suara signifikan dari kalangan Muslimat NU untuk Pemilu 2019. "Kendalanya karena faktor identifikasi partai, sehingga suara Muslimat NU enggan merapat ke Partai Golkar," kata Surokim.
Sedang PPP juga akan dapat limpahan suara Muslimat NU, tetapi tidak akan signifikan dan sebanyak Partai Demokrat. Kecuali, kata dia, jika Bu Khofifah masuk PPP lagi.
"Tapi bisa jadi prediksinya berbeda. Bagaimanapun suara Muslimat NU, sejauh yang saya catat, loyal pada Khofifah bukan karena partai," tegas Dekan FISIP UTM ini.
PPP, kata dia, harus berjuang keras jika ingin meraih suara Muslimat NU di Pemilu 2019. Karena memori pemilih terbatas parpol pengusung utama. Partai inilah yang akan mendapat limpahan suara signifikan sebagai coattail effect.
"Sejauh pengamatan saya dukungan maksimal kinerja partai pada Khofifah-Emil ya dari Partai Demokrat, disusul Golkar, PAN, PPP, NasDem dan Hanura," dalih Surokim Abdus Salam.
Sebaliknya, kata dia, jika Khofifah-Emil gagal memang di Pilkada Jawa Timur, maka dampak terburuk akan menimpa parpol pengusung utama, yaitu Partai Demokrat.
"Itu juga yang mempengaruhi kenapa mesin Hanura, NasDem dan PPP kurang all out bergerak memenangkan Khofifah-Emil, karena pilihan electoral parpol-parpol itu di 2019 berbeda dengan Partai Demokrat," tegas Surokim.
"Yang jelas, jika Gus Ipul-Mbak Puti yang menang otomatis PDIP dan PKB yang akan dapat limpahan suara di Pemilu 2019. Sebab, kedua parpol itu menjadi parpol pengusung utama kandidat nomor urut 2 itu," pungkas Surokim.
Baca juga:
Risma sampai ngeri ada fatwa fardlu ain dukung Khofifah
Timses Gus Ipul sesalkan spanduk fatwa fardhu ain pilih Khofifah
Mengandung ujaran kebencian, 2 spanduk fatwa fardhu ain dicopot Panwaslu Sidoarjo
'Spanduk fatwa fardhu ain pilih Khofifah delik pidana karena ada ujaran kebencian'
Khofifah diberi gelar 'Ibu Petani Jawa Timur' oleh HKTI
Emil Dardak janjikan program perlindungan nelayan di Jatim