Penganut NU Khittah deklarasi dukung Khofifah
Penganut NU Khittah deklarasi dukung Khofifah. Khofifah Indar Parawansa dinilai layak menjadi gubernur Jawa Timur. Sebab, dalam perjuangan politiknya, Menteri Sosial yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU ini tidak pernah keluar dari garis 9 Pedoman Politik Warga Nahdlatul Ulama (NU).
Imbas dari Pilgub Jawa Timur 2018, organisasi Islam terbesar di Indonesia: Nahdlatul Ulama (NU) dinilai banyak terinfiltrasi persoalan-persoalan politik. Karena kekhawatiran inilah, sejumlah aktivis NU, mengingatkan para Nahdliyin agar tidak keluar dari garis 9 Pedoman Politik Warga NU yang dicetuskan Muktamar NU ke-18 di Krapayak, Yogyakarta pada 1989 silam.
Untuk menyelamatkan NU dari kepentingan kekuasaan, mantan koordinator Litbang PW GP Ansor Jawa Timur, Ahmad Subhan mengatakan, kalau pada Rabu (1/11) sore kemarin, pihaknya dan sejumlah aktivis NU berkumpul dan mendirikan wadah baru bernama Penganut Khittah Nahdliyin atau Penganut NU Khittah di kantin Museum NU, Jalan Gayungsari Timur, Surabaya.
Lantas seperti apa sikap politik organisasi Penganut NU Khittah ini di Pilgub Jawa Timur? Subhan menegaskan, akan mendukung Khofifah Indar Parawansa. Alasannya? Bukanlan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Abdullah Azwar Anas juga kader terbaik NU?
"Kalau Mbak Khofifah beda," dalih Subhan, Kamis (2/11).
Itu berarti Penganut NU Khittah tetap keluar dari 9 Pedoman Politik Warga NU? Alumnus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini menegaskan, Khofifah tidak pernah keluar dari garis NU. Itu kenapa Penganut NU Khittah lebih mendukung Menteri Sosial yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU di Pilgub Jawa Timur mendatang.
"Mbak Khofifah, dari prosesnya, mulai kecil, masuk pergerakan, dan berorganisasi (IPPNU, PMII, Fatayat dan Muslimat NU) sampai berpolitik (PPP dan PKB) tak pernah keluar dari garis NU. Jadi Mbak Khofifah ini benar-benar kader murni NU," jelasnya.
NU khittah dukung khofifah ©2017 Merdeka.com/moch andriansyah
Kembali dia menegaskan, kalau Penganut NU Khittah tidak khawatir akan berbenturan dengan para kiai di struktur PWNU Jawa Timur. "Beliau-beliau (PWNU) itu mungkin mendukung Gus Ipul. Sifatnya hanya sesaat. Sesaat dalam arti, para kiai di struktural NU tidak diperlihatkan secara komprehensif terkait analisa sosial di lapangan,"
"Saya tidak mengatakan pragmatis. Tidak. Tetapi barangkali kiai-kiai itu hanya disilaturahmi sebagian pihak saja. Tidak melihat secara langsung bagaimana faktanya di bawah (yang lebih banyak mendukung Khofifah)," sambung anggota IKA PMII ini.
Cak Anam: Jika bukan Khofifah gubernurnya, berat menegakkan khittah NU
Khofifah Indar Parawansa yang saat ini memimpin kementerian dibawah Kemenko PMK ini dinilai layak menjadi gubernur Jawa Timur. Sebab, dalam perjuangan politiknya, Menteri Sosial yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU ini tidak pernah keluar dari garis 9 Pedoman Politik Warga Nahdlatul Ulama (NU).
"Kalau yang lain (selain Khofifah) jadi (gubernur), berat perjuangan kita dalam menegakkan khittah Nahdliyah. Karena itu kita akan menjadi relawan Khofifah," tegas mantan Ketua GP Ansor, Choirul Anam, Kamis (2/11).
Cak Anam –sapaan akrab Choirul Anam- juga menegaskan, setelah dikaji, memang hanya Khofifah yang cara berpolitik sesuai dengan 9 Pedoman Politik Warga NU yang dicetuskan Muktamar NU ke-18 di Krapayak, Yogyakarta pada 1989 silam.
"Kita dukung dan kita rela Khofifah jadi gubernur. Karena itu kita sebut relawan. Rela kamu, Khofifah, jadi gubernur, rela. Itu mengapa kita disebut relawan. Tapi (calon) lain, kita enggak rela. Kenapa? Itu tadi, kita bakal susah menegakkan khittah Nahdliyah," tandas Cak Anam.
Gus Ipul-Khofifah ©2017 Merdeka.com
Mantan Ketua DPW PKB Jawa Timur yang pada Rabu (1/11) sore kemarin juga turut hadir menggagas pendirian organisasi Penganut NU Khittah di kantin Museum NU ini menyebut, sosok Khofifah, selain sebagai kader NU asli dan yang terbaik, juga istiqomah.
"Selama ini Khofifah berperilaku politik santun, berpolitik ala NU yang mengedepankan nurani dan moral agama," ucap tokoh NU juga mantan Ketua Umum Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) tersebut.
Dia bahkan melihat, di Pilgub Jawa Timur, Khofifah tak pernah memanfaatkan wibawa kiai atau mengutus sejumlah kiai ke ketua umum partai untuk mengusungnya sebagai bakal Cagub. "Selain itu, Khofifah adalah sosok pemimpin yang amanah. Semua berharap Khofifah menjadi gubernur Jatim, terutama masyarakat miskin dan jutaan warga Muslimat NU," tegasnya.
Seperti diketahui, di Pilgub Jawa Timur 2018, bakal ada tiga kader terbaik NU yang bakal 'bertarung'. Yaitu Khofifah Indar Parawansa, dan pasangan Syaifullah Yusuf (Gus Ipul)-Abdullah Azwar Anas (bupati Banyuwangi) yang diusung PDIP (19 kursi) dan PKB (20 kursi).
Sementara Khofifah yang hampir pasti diusung Partai Demokrat (13 kursi), Golkar (11 kursi), NasDem (4 kursi), PPP (5 kursi), dan Hanura (2 kursi), sampai saat ini masih belum deklarasi maju dan memilih pasangannya.
Baca juga:
Menebak pendamping Khofifah di Jawa Timur
Soal pendamping di Pilgub Jatim, Khofifah minta tunggu 5 November
Survei iPol: Khofifah jadi buah bibir warganet
Bahas Pilgub Jatim, Ketum PAN akan segera bertemu Khofifah
Dukung Khofifah, Demokrat minta jatah Cawagub
Didukung ribuan bu nyai se-Jatim, Gus Ipul mengaku terharu
Pakde Karwo pastikan Demokrat usung Khofifah di Pilgub Jatim 2018