Pengurus DPD II Golkar ngaku diberi uang Rp 110 juta di Munas Ancol
Wakil Ketua DPD II Bontang ini menyatakan dapat uang kompensasi dari panitia tetapi dipotong pajak.
M Arham, wakil ketua DPD II bidang kaderisasi Partai Golkar dari Bontang, Kalimantan Timur, mengaku diberi imbalan Rp 110 juta saat menghadiri acara Munas di Ancol, Jakarta Utara.
"Jadi itu kan kejadiannya sore kaya begini, itu udah selesai paripurna, kemudian sebagai kompensasi sebagai peserta karena memang sebetulnya di arena itu," kata Arham saat menjadi saksi fakta Golkar kubu Munas Bali (Ical) dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Kamis (18/6).
Dia mengungkapkan pemberian itu tidak didapatkan secara merata oleh semua peserta yang hadir. DPD I Partai Golkar kabarnya mendapatkan Rp 500 juta, DPD tingkat kabupaten mendapatkan Rp 300 juta.
"Itu mereka yang benar asli hadir yang memang tepat, yaitu ketua dan sekretaris. Nah kalau saya kan datang sendiri tanpa pendamping," ucapnya.
Menurutnya, dari pemberian uang sebesar Rp 150 juta itu masih dipotong pajak, yaitu dengan rincian awal datang munas dikasih Rp 100 juta dan dipotong Rp 30 juta. Jadi total Rp 70 juta. Kemudian keesokan harinya, usai munas terima lagi Rp 50 juta, dipotong Rp 10 juta. Jadi menerima sebesar Rp 40 juta.
"Total keseluruhan yang saya dapet Rp 110 juta dan saya terima cash. Untuk potongan itu sendiri, itu dipotong panitia, katanya untuk bayar pajak," jelasnya.
Dia pun menjelaskan mengenai kewenangan dalam menjadi peserta Munas Ancol itu seharusnya bukan dia. Namun, dia mengaku dipilih panitia Munas Ancol untuk dinyatakan sah jadi peserta.
"Kewenangan itu saya tahu, tapi yang setor berkas dan yang menentukan panitia. Saya tidak memaksakan diri masuk," ucapnya.
Dia menjelaskan kehadirannya ke Munas Ancol ini karena ajakan teman dengan hanya mengantongi SK dari Ketua DPD II Bontang. "Kalau di Bali pribadi ketua saya, Ini tradisi Golkar, kalau munas tidak mungkin ketua doang yang jalan. Pasti bawa rombongan. Namanya reunian. Uang saya juga sudah abis, duit setan dimakan hantu," tutupnya.
Baca juga:
Di hadapan hakim, Nurdin Halid tegaskan Munas Bali sesuai AD/ART
Nurdin Halid sebut gara-gara Munas Ancol Golkar jadi terbelah
Sidang lanjutan kisruh Golkar, kubu Ical hadirkan 25 saksi
Golkar putus asa relakan kader maju pilkada dari partai politik lain
Menkum HAM: Saya cabut banding jika Golkar islah
Idrus Marham persilakan kader Golkar maju pilkada dari parpol lain
Kubu Ical sebut rebutan kantor DPP Golkar bakal selesai secara adat
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.