Perang survei pilkada, pengamat sebut kampus lebih independen
Dalam 2 bulan terakhir Pilkada Jawa Timur, diwarnai 'perang' antar lembaga survei. Ada yang merilis hasil keunggulan Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) namun ada juga yang menyatakan menang Khofifah.
Setelah sejumlah lembaga survei merilis keterpilihan pasangan calon dalam Pilkada Jawa Timur, tadi siang giliran Laboratorium Kebijakan Publik dan Perencanaan Pembangunan (LKP3) Universitas Brawijaya mengumumkan hasil surveinya. Apa perbedaan hasil dari lembaga survei dan lembaga universitas?
"Kalau survei dari lembaga universitas, mereka bergerak karena orientasi akademis. Bukan untuk kepentingan calon tertentu, atau disewa calon tertentu," kata pengamat politik FISIP Universitas Airlangga, Novri Susan di Surabaya, Selasa (8/5).
-
Siapa saja yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? PAN, Gerindra, Golkar, dan Demokrat menyatakan kesiapannya untuk mendukung Khofifah di Pilgub Jatim.
-
Apa yang akan dilakukan Khofifah di Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Kapan Khofifah memutuskan untuk ikut Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Siapa Syaikh Muhammad Suhaimi? Salah satu karamah yang dipercaya dimiliki oleh sosoknya adalah bisa menghadiri pengajian di banyak tempat dalam satu waktu yang sama. Ini juga yang kemudian menjadikannya sebagai sosok wali yang misterius.
-
Siapa yang terlibat dalam pertunjukan Tayub? Pertunjukan Tayub selalu melibatkan penonton pria untuk menari bersama (pengibing).
Menurutnya, dalam 2 bulan terakhir Pilkada Jawa Timur, diwarnai 'perang' antar lembaga survei. Ada yang merilis hasil keunggulan Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno, kandidat nomor 2.
Ada pula lembaga survei yang merilis keunggulan Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Calon Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak.
"Karena itu, wajar kalau publik juga bingung bahkan ragu atas akurasi hasil masing-masing lembaga survei," kata Novri.
Seperti diketahui, setelah barisan lembaga survei mengumumkan hasil penelitiannya, mulai dari PolMark, Poltracking, Populi, Charta Politika, Kedai Kopi, hingga Litbang Kompas. Masing-masing memenangkan salah satu pihak. Hari ini (8/5), Universitas Brawijaya mengeluarkan hasil penelitiannya sendiri.
Kampus perguruan tinggi negeri yang berlokasi di Malang tersebut menyatakan bahwa pasangan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno unggul 6,7 persen atas Khofifah-Emil Dardak. Gus Ipul-Puti meraih 47,9 persen suara. Sedangkan Khofifah-Emil hanya 41,2 persen. Sebanyak 10,9 persen belum memilih.
"Jika yang mengeluarkan lembaga kampus, masyarakat meyakini mereka relatif lebih independen. Sebab, kampus tidak bisa partisan. Orientasi mereka lebih sebagai akademisi atau peneliti," kata Novri.
Sebaliknya, kata dia, rilis survei dari lembaga-lembaga yang disewa pasangan calon, hampir dipastikan akan mengeluarkan hasil yang berbeda satu sama lain. "Perang opini tidak bisa dihindari. Itu wajar. Bagian dari dinamika opini dan komunikasi politik," kata Novri.
Pada akhirnya, kata Novri, para pemilik suara adalah rakyat, masyarakat Jawa Timur. Mereka yang akan menentukan, siapa yang mendapatkan dukungan suara mayoritas, dan siapa pasangan calon yang mendapatkan dukungan lebih minoritas.
"Pada akhirnya, rakyat yang akan menjadi hakim dari pesta demokrasi ini," kata Novri Susan.
(mdk/hhw)