Pernah batal jadi Panglima TNI, Ryamizard enggan GR soal menteri
Ryamizard mengaku berkunjung ke Istana Negara karena harus menemani Hendropriyono.
Ryamizard Ryacudu hari ini menyambangi Istana Merdeka menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mantan KSAD ini mengaku menemani Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono.
Usai melakukan pertemuan tertutup di dalam, Ryamizard langsung dicegat para awak media. Ryamizard langsung dicecar pertanyaan seputar calon menteri Jokowi.
"Saya enggak pernah bohong, bukan ngomongin itu (menteri). Saya cuma nemenin Pak Hendro," kata Ryamizard di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (21/10).
Ryamizard mengelak ketika disebut-sebut para awak media bahwa dirinya termasuk calon menteri terkuat Jokowi.
"Saya sekali lagi belum diumumkan, tidak bicara. Kamu tahu dulu saya sudah jadi Panglima TNI, dibatalkan. Itu pengalaman," ujarnya.
Dia pun juga menampik jika sudah trauma karena kepedean lantaran dulu sudah pernah dicalonkan menjadi Panglima TNI namun malah gagal.
"Bukan trauma, dari dulu dulu saya ndak macem-macem. Ndak jadi enggak apa-apa juga," imbuhnya.
Saat itu Ryamizard pernah dicalonkan sebagai Panglima TNI dari DPR. Namun kemudian Presiden SBY lebih memilih marsekal Djoko Suyanto sebagai Panglima TNI.