Pertimbangkan tarik anggota, Golkar evaluasi tujuan Pansus Angket KPK
Wasekjen Partai Golkar Sarmuji mengatakan, partainya akan mengevaluasi keberadaan Panitia Khusus (Pansus) Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu dilakukan agar sejalan dengan moto partai beringin yakni menuju Golkar bersih, Golkar bangkit, untuk Indonesia sejahtera.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar Sarmuji mengatakan, partainya akan mengevaluasi keberadaan Panitia Khusus (Pansus) Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu dilakukan agar sejalan dengan moto partai beringin yakni menuju Golkar bersih, Golkar bangkit, untuk Indonesia sejahtera.
"Nanti akan kita evaluasi. Kalau tujuannya untuk memperbaiki keberadaan KPK, outputnya bisa disetting ke sana, mungkin bisa bertahan," kata Sarmuji di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/12).
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
Evaluasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara realita dengan moto Golkar. Menurutnya jika Pansus bertentangan dengan upaya pemberantasan korupsi, Golkar akan menarik perwakilannya dari Pansus angket KPK seperti yang dilakukan oleh Partai Gerindra.
"Tapi kalau kita nilai pansus angket bertentangan dengan upaya pemberantasan korupsi tentu kita harus tarik," tuturnya.
Sedangkan di tempat yang sama, anggota Pansus angket KPK dari Fraksi Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan bahwa Golkar berharap Pansus bisa segera menyelesaikan pekerjaannya. Salah satunya dengan membuat rekomendasi yang disusun berdasarkan temuan-temuan Pansus.
Rekomendasi itu, kata dia, sedang dalam proses penyusunan. Serta diharapkan akan selesai di masa sidang DPR pada tahun 2018 mendatang.
"Partai Golkar ini untuk segera mendorong pansus angket KPK untuk segera menyelesaikan tugasnya pada masa sidang yang akan datang," ucap Bamsoet.
Ketua komisi III ini juga kembali menegaskan bahwa sebenarnya Pansus tidak berniat melemahkan KPK. Pansus, kata Bamsoet, membantu untuk memberikan saran pada KPK.
"Kita bukan untuk melemahkan tapi memberikan masukan berupa rekomendasi kepada pimpinan KPK untuk melakukan perbaikan ke dalam," tandasnya.
Baca juga:
Busyro dkk cabut uji materi UU MD3, MK bilang 'Jangan seenaknya saja'
Pansus angket sadar KPK sedang sibuk, pemanggilan tunggu putusan MK
Pimpinan DPR perintahkan Pansus angket KPK terus bekerja
Bakal panggil KPK lagi, Ketua Pansus bantah berkaitan dengan kasus Setnov
Waketum PAN: Setnov penuhi panggilan, tapi KPK hadir di Pansus Angket