Pesan NasDem kepada 9 wanita pansel KPK, sindir Abraham Samad & BW
Pansel KPK diminta tidak memilih pimpinan yang sembarangan menetapkan orang menjadi tersangka.
Anggota Komisi III DPR Patrice Rio Capella setuju dengan keputusan Presiden Joko Widodo yang menunjuk sembilan nama panitia seleksi (Pansel) pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lantaran, menurut dia, tim tersebut memiliki kompetensi jika dilihat dari latar belakangnya yang beragam.
"Kita berharap banyak kepada tim ini, mudah-mudahan tim bisa memilih orang-orang yang juga punya kompetensi untuk menjadi pimpinan KPK, yang tidak hanya harus memiliki kecerdasan intelektual tetapi juga kecerdasan emosional dan kecerdasan perilaku," kata Rio saat dihubungi merdeka.com, Kamis (21/5).
Lebih dari itu, ia berharap agar tim tersebut mampu menjaring calon pimpinan KPK yang tak gegabah menetapkan seseorang menjadi tersangka tanpa alat bukti yang kuat.
"Sehingga nanti tidak menganggap KPK itu adalah mereka dan menggunakan kekuasaan itu sewenang-wenang, seperti menyadap dan menetapkan seseorang menjadi tersangka tanpa alat bukti yang kuat," lanjut dia.
Sekjen Partai NasDem ini juga tak mempermasalahkan tim pansel tersebut semuanya perempuan. Sebab, yang diperlukan yakni tim tersebut memiliki kompetensi menyaring pimpinan lembaga antirasuah.
"Saya rasa tidak penting perempuan atau laki-laki, tetapi yang paling penting adalah sosok yang memenuhi unsur tadi, kalau perlu semuanya perempuan, tidak ada masalah," tukasnya.
Seperti diketahui, mantan pimpinan KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto (BW) ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri. Samad jadi tersangka atas dugaan pemalsuan dokumen wanita bernama Feriyani Lim dan penyalahgunaan wewenang karena bertemu dengan pimpinan parpol jelang pilpres lalu.
Sementara BW, ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan mengarahkan saksi memberikan keterangan palsu di sidang MK dalam sengketa Pilkada Kotawaringin Barat tahun 2010.