Pesan Wiranto buat OSO: Teruskan Pak Oesman!
Ketum Partai Hanura Oesman Sapta Odang mengaku terlibat komunikasi dengan Ketua Dewan Pembina Wiranto saat pelantikan Idrus Marham sebagai Menteri Sosial dan beberapa struktur lain di Istana Negara pagi tadi. Dalam pembicaraan itu, kata OSO, Wiranto mendukungnya untuk tetap menjalankan roda partai sesuai AD/ART.
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) mengaku terlibat komunikasi dengan Ketua Dewan Pembina Wiranto saat pelantikan Idrus Marham sebagai Menteri Sosial dan beberapa struktur lain di Istana Negara pagi tadi. Dalam pembicaraan itu, kata OSO, Wiranto mendukungnya untuk tetap menjalankan roda partai sesuai AD/ART.
"Yang baik-baik ya, pesannya Pak Wiranto itu bagaimana membangun partai ini dengan benar dan baik sesuai dengan AD/ART. Teruskan Pak Oesman!" kata OSO di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/1).
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Kastil Ayanis hancur? Bukti tertulis menunjukkan, kastil tersebut hancur akibat gempa bumi besar dan kebakaran, sekitar 20 hingga 25 tahun setelah pembangunannya.
-
Siapa yang menemani Hana Hanifah saat sidang perceraian? Hana Hanifah ngadepin sidang perceraian pertamanya di Pengadilan Agama Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/10). Dia dateng bareng pengacaranya, Acong Latief.
-
Kapan Anggika dan Omar bertunangan? Pada April 2024, mereka memutuskan untuk bertunangan.
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
Muncul dorongan dari kubu Sekjen Sarifudin Sudding agar Wiranto kembali mengambil alih partai Hanura karena OSO dianggap banyak melakukan pelanggaran AD/ART. OSO menegaskan Wiranto tidak berminat kembali menjadi Ketua Umum Partai Hanura.
Menurutnya, wacana tersebut hanya bagian dari upaya adu domba antara dirinya dan mantan Panglima ABRI tersebut.
"Oh enggak ada, Pak Wiranto enggak dan pikiran ke situ. Itu kan isu-isu yang kemarin kita bantah, isu-isu yang dia lakukan itu adalah orang-orang untuk mengadu domba saya dan pak Wiranto. Ternyata setalah saya ketemu Pak Wiranto, enggak ada itu," tegasnya.
Ketua DPD RI ini mengklaim tidak pernah membuat pelanggaran saat memimpin Hanura seperti yang dituduhkan kubu Sudding.
Contohnya, OSO disebut mengeluarkan surat keputusan pencalonan ganda, memecat kader sepihak, sering bersikap arogan saat rapat hingga meminta mahar politik kepada bakal calon kepala daerah sebagai syarat mendapat dukungan di Pilkada.
"Jadi siapa yang mau disalahin, saya enggak punya salah, kok disalahin," cetus OSO.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto mengatakan penyelesaian konflik di Partai Hanura harus bertumpu pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai. Berdasarkan Anggaran Dasar, penanganan konflik internal partai harus melibatkan dewan kehormatan partai atau mahkamah partai.
Konflik di Partai Hanura mencuat setelah pada Senin (15/1), sebanyak 27 DPD, ratusan dewan pimpinan cabang (DPC) Hanura, dan DPP Partai Hanura menyampaikan Mosi tidak percaya terhadap OSO. Di bawah kepemimpinan Sekretaris Jenderal Hanura, Syarifuddin Sudin, mereka menilai bahwa OSO melakukan berbagai kebijakan yang merusak soliditas partai.
Sementara itu, di tempat terpisah, OSO menggelar rapat untuk memecat Sekretaris Jenderal Hanura Syarifuddin Sudding. Sudding dinilai memicu kegaduhan dan merusak marwah partai. Sekjen Hanura selanjutnya dijabat oleh Heri L Siregar.
Baca juga:
'Partai Hanura harus dikembalikan ke yang membesarkannya'
Kecewa dengan OSO, banyak kader Hanura sempat berpikir pindah partai
OSO tegaskan Hanura tak akan gelar munaslub dalam waktu dekat
Ketua DPD Hanura Jateng sindir kubu Sudding tak paham organisasi
Sudding sebut Munaslub Hanura digelar pekan ini