Pilgub Jabar jadi pintu masuk Ridwan Kamil gabung partai politik
Dari serangkaian manuver politik untuk mendapatkan tiket untuk maju Pilgub Jabar itu, Ridwan Kamil mulai membuka diri menjadi bagian dari partai politik. Pilgub Jabar ini menjadi pintu masuk baginya untuk bergabung dengan partai politik.
Langkah kaki Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk bertarung di gelaran Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 semakin ringan. Ini setelah Ridwan Kamil mengantongi tiket yang jadi persyaratan untuk maju sebagai calon gubernur. Tiket itu berupa dukungan resmi yang datang dari empat partai politik yang memiliki kursi di DPRD Jawa Barat. Sebab, untuk maju sebagai calon orang nomor satu di Jawa Barat, Ridwan Kamil harus didukung oleh partai dengan 20 kursi.
Komunikasi politik Ridwan Kamil bisa dibilang tidak sia-sia. Partai pertama, Nasional Demokrat (NasDem) memberikan dukungan pada 19 Maret 2017. Dengan NasDem, Ridwan Kamil sudah punya dukungan lima kursi.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Siapa saja yang menginginkan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Partai KIM begitu ngotot memboyong Ridwan Kamil di Jakarta. Namun, Golkar tampaknya belum satu suara dengan Gerindra, PAN dan Demokrat soal langkah politik untuk Ridwan Kamil itu. Golkar 'si pemilik' Ridwan Kamil masih menimbang penugasan di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa saja yang akan bersaing dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta? Ridwan Kamil yang berduet dengan Suswono akan menghadapi pasangan Pramono Anung - Rano Karno serta Dharma Pongrekun - Kun Wardana.
-
Mengapa peluang Ridwan Kamil untuk maju dalam Pilkada Jabar dinilai sangat besar? Kans Ridwan Kamil makin terbuka lebar karena sejumlah partai juga menjagokannya kembali untuk posisi Jabar 1. Tak hanya itu, beberapa lembaga survei juga sudah merilis perolehan elektabilitas Ridwan Kamil, di mana hasilnya moncer di posisi puncak dibandingkan nama-nama lain.
Sadar membutuhkan banyak dukungan, Ridwan Kamil bermanuver dengan semakin gencar melakukan komunikasi politik dengan mendatangi acara-acara parpol dan bertemu petinggi partai.
Setelah cukup lama, tiket kedua datang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada 9 September 2017. PKB memiliki tujuh kursi di DPRD Jabar. Dengan tambahan tiket dari PKB, Ridwan Kamil punya 12 kursi. Masih kurang delapan kursi lagi. Dengan dukungan ini, Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda sempat menginginkan Ridwan Kamil dapat bergabung menjadi bagian dari keluarga besar partainya.
Sebulan kemudian, tambahan tiket menghampiri Ridwan Kamil. Kali ini dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pada 24 Oktober 2017, Ketua Umum PPP Romahurmuziy memberikan tiket dukungan sebagai bekal bagi Ridwan Kamil bertarung di Pilgub Jabar. PPP memiliki sembilan kursi di DPRD Jabar. Dengan dukungan PPP, Ridwan Kamil sudah bisa maju sebagai calon gubernur. Karena sudah mengantongi 21 kursi. Namun Ridwan Kamil masih mencari dukungan politik dari partai lain.
Setelah diwarnai panasnya persaingan dengan Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi, Ridwan Kamil akhirnya mendapat tiket dari Partai Golkar. Kemarin, Kamis (9/11), Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menyerahkan surat dukungan Golkar untuk Ridwan Kamil. Dia mendapat tambahan 17 kursi dari partai berlambang pohon beringin itu.
"Dengan kata Bismillah saya selaku Ketua Umum DPP Partai Golkar menyerahkan surat pencalonan Gubernur RIdwan Kamil dan Wakil Gubernur Daniel Mutaqien sebagai calon gubernur Jawa Barat," ujar Setya Novanto di aula Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (9/11).
Dari serangkaian manuver politik untuk mendapatkan tiket untuk maju Pilgub Jabar itu, Ridwan Kamil mulai membuka diri menjadi bagian dari partai politik. Pilgub Jabar ini menjadi pintu masuk baginya untuk bergabung dengan partai politik.
Dia memberi sinyal bakal bergabung menjadi kader salah satu partai yang mendukung dan mengusungnya sebagai calon Gubernur Jawa Barat. Itu disampaikannya saat menerima dukungan politik dari Golkar.
"Dan mudah-mudahan dalam prosesnya saya akan coba untuk memahami bagaimana partai ini. Bukan tidak mungkin suatu hari saya akan bergabung di partai yang istimewa ini," kata Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (9/11).
Namun, Ridwan Kamil belum menyatakan partai yang bakal dijadikan tempat berlabuh. Dia mengaku perlu melakukan riset untuk memilih partai yang cocok dengan visi misinya. Bisa bergabung dengan Golkar, PPP, PKB ataupun NasDem. Keputusannya masuk ke partai politik baru akan diambil setelah dia menang Pilgub Jabar.
"Setelah terpilih gubernur nanti maka saya akan riset mana aspirasi politik saya warna politik yang paling cocok. Ya tentunya masuk diantara partai partai yang mengusung," ungkap Emil.
Dia menyampaikan alasannya bergabung dengan partai. Menurutnya, menjadi seorang independen tidak cukup untuk ikut mengubah Indonesia. Dengan 'perahu' partai, maka semakin terbuka peluang mewujudkan visi misinya.
"Sehebat-hebatnya independen, mau sampai kapan sih? Saya kira realita politik mengatakan mengubah dari dalam dengan kepartaian adalah sebuah pilihan. Hanya masalah timingnya saja kapan dan dimana itu pribadi masing-masing," tuturnya.
Baca juga:
Jika terpilih jadi Gubernur, Ridwan Kamil akan gabung salah satu partai pengusung
Setnov perintahkan kader Golkar kompak menangkan Emil-Daniel di Pilgub Jabar
Sekjen Golkar yakin PKB, PPP dan NasDem setuju pasangan Emil-Daniel
Golkar usung Ridwan Kamil jadi kandidat Gubernur Jabar
Setya Novanto serahkan SK Golkar pada Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien
Golkar serahkan SK dukungan Emil-Daniel di Jakarta, kader Jabar geram