Pilgub Jatim, Khofifah dinilai perlu 'penguasa' Tapal Kuda dan Madura
Pilgub Jatim, Khofifah dinilai perlu 'penguasa' Tapal Kuda dan Madura. Meski hasil pertemuan tertutup di kediaman pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, KH Asep Syaifuddin Chalim tidak menyebut nama. Paling tidak sudah diketahui ada delapan nama yang disodorkan ke Khofifah.
Beberapa partai politik sudah ramai memastikan akan mengusung Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jawa Timur 2018. Bahkan, di antaranya berebut mengusulkan bakal calon wakilnya.
Terlebih, Kamis (19/10) malam, tim 9 pimpinan KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) menggelar pertemuan untuk membahas masalah wakil yang cocok mendampingi Menteri Sosial sekaligus Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut di Pilgub Jawa Timur.
Meski hasil pertemuan tertutup di kediaman pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, KH Asep Syaifuddin Chalim tidak menyebut nama. Paling tidak sudah diketahui ada delapan nama yang disodorkan ke Khofifah.
Spekulasi nama bakal Cawagub untuk Khofifahpun makin santer. Muncul beberapa figur muda yang diklaim mewakili golongan atau kultur di kawasan Mataraman. Seperti Emil Elestiyanto Dardak dan Wakil Bupati Ngawi, Ony Harsono.
Kemudian putra Ketum DPP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ada juga yang menyebut nama anggota DPR RI dari Partai NasDem, Hasan Aminuddin, Ketua PAN Jawa Timur Masfuk dan nama-nama lainnya.
Menurut Direktur Lembaga Survei Regional, Mufti Mubarok, dari sekian banyak nama ini sama-sama memiliki peluang tinggi untuk dipasangkan dengan Khofifah.
Kata Mufti, karena di Pilgub kali ini, cawagub menjadi penentu kemenangan, maka wajar jika tim 9 yang dikomandoi Gus Sholah memberi poin kreteria kepada calon yang akan mendampingi Khofifah. Salah satunya harus bisa mendulang suara.
"Saat para Cagub yang bertarung memiliki popularitas yang hampir sama, maka sejatinya perang cawagub ini yang menarik dan menjadi penentu nantinya," kata Mufti, Jumat (20/10).
Mengacu pada nama-nama yang beredar, kata Mufti, akan lebih efektif bila figur yang lebih senior dan memiliki masa riil di satu kawasan. "Nama mantan Bupati Probolinggo bisa jadi momok bagi Gus Ipul-Anas yang direpresentasikan menguasai Tapal Kuda," tuturnya.
Sementara jika disandingkan dengan nama-nama kepala daerah muda seperti Emil Elestiyanto Dardak, Ipong Mukhlison, dan Ony Harsono, lanjutnya, maka nama Hasan Aminudin dianggapnya lebih potensial karena memiliki jam terbang lebih lama.
Selain dianggap bisa memainkan jaringan nasional, katanya, Hasan juga anggota Fraksi Partai NasDem dan juga dianggap masih memiliki masa loyalis karena pernah menjabat Ketua PKB Jatim di era Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid).
Diakui Mufti, di dua kali Pilgub sebelumnya, Khofifah memang memilih wakil yang kurang signifikan mendulang suara. Khususnya di wilayah Tapal Kuda dan Madura.
"Sehingga Khofifah perlu terobosan figur wakil yang menguasai Tapal Kuda dan Madura. Khofifah sudah kuat di Mataraman, tapi dua kali Pilkada Jatim, kalah di Tapal Kuda," nilainya.