Pilih fokus kerja, Akom enggan tanggapi serangan politik Setnov
"Saya enggak mau diadu-adu. Saya juga enggak mau jadi radio butut," katanya.
Ketua Fraksi Golkar yang juga bakal calon ketua umum, Setya Novanto (Setnov) mengaku menjadi saksi saat Wakil Ketua Umum Ade Komarudin (Akom) meneken surat perjanjian. Surat tersebut berisi kesepakatan jika Akom menjadi ketua DPR tidak akan mencalonkan diri sebagai ketua umum Golkar.
Namun Akom enggan menanggapi serangan politik dalam persaingan jabatan tersebut. "Saya enggak mau diadu-adu. Saya juga enggak mau jadi radio butut. Saya tidak mau mempromosikan konflik," kata Akom di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/3).
Ketua DPR tersebut mengaku tengah sibuk-sibuknya bekerja. Dia mencanangkan percepatan penyelesaian tumpukan legislasi yang ada di parlemen.
"Saya melakukan komunikasi dengan pimpinan Pansus, pimpinan komisi, saya sampaikan bahwa saya akan mengejar UU yang ada di dewan ini, terutama yang masuk di panitia kerja. Karena saya ingin DPR ini produktif," tuturnya.
Bahkan untuk mencapai target Prolegnas, Akom mendesak mulai dari ketua fraksi hingga Panja untuk memacu kerjanya. Dia mengaku membentuk komunikasi rutin, jika ada permasalahan harus segera dicari solusi agar Prolegnas tetap jalan.
"Dikejar, semua pimpinan Panja saya undang, saya cereweti, kapan selesai, sampai di mana pembahasannya, kalau macet bagaimana kendalanya. Kita akan mencari jalan keluar. Misalnya, Pak ini Surpresnya belum keluar," ujarnya.
Seperti diketahui sebelumnya Setnov memastikan bahwa Akom menandatangani fakta integritas. Di dalamnya tercantum bahwa Ade berjanji tidak akan ikut campur urusan Munas Golkar selanjutnya jika dia menjadi ketua DPR.
"Saya lihat dan rasakan, saudara Ade Komarudin membaca dan menandatangani, diingatkan oleh Pak Ical untuk membaca sejelas-jelasnya," kata Setnov di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/3).
Baca juga:
Disentil, Setya Novanto mulai berani terang-terangan serang Akom
Setnov ungkap surat tak maju ketum, Akom ogah jadi radio butut
Kubu Airlangga minta Munas Golkar digelar sebelum tahapan Pilgub DKI
Setnov ngaku jadi saksi saat Akom teken surat tak maju ketum Golkar
Ini penjelasan Akom soal beredar surat dirinya tak maju ketum Golkar
Akom soal Munas: Pasti ada jalan keluar
Nurdin sindir Akom: Maju saja, dia bakal memalukan diri sendiri
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Siapa yang menyesali kericuhan di diskusi Generasi Muda Partai Golkar? Ketua Umum PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Ilham Permana menyesali atas insiden kericuhan saat diskusi yang mengatasnamakan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) ladi Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Rabu (26/7/2023).
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.