Pilkada DKI 2024, Gen Z Buka Suara Soal Ondel-Ondel dan Mobil Curhat
Tim sukses masing-masing cagub DKI Jakarta menggelar perbincangan dengan Gen Z.
Jelang pencoblosan Calon Gubernur DKI Jakarta 2024, masing-masing tim sukses cagub mendengar dan berdiskusi langsung dengan Generasi Z yang diselenggarakan oleh Bijak Pilkada di M Bloc Hall, Jakarta Selatan, Minggu (17/11).
Masing-masing timses dapat mendengar langsung masukan dan menjelaskan beberapa prorgam unggulan oleh masing-masing calon Kepala Daerah bersama Gen Z. Nantinya mereka bisa secara bergiliran mendengar dan mendapatkan penjelasan secara langsung dari Timses para Cagub.
- Angka Golput di Pilkada Jakarta Tinggi, DPR Ungkap Sosialisasi ke Gen Z Minim hingga TPS Kurang Menarik
- Mengenal Faris Abidin Gen Z Anggota DPRD Surabaya, Sarjana Perikanan yang Bisnis Jual Beli Mobil Mewah
- Pengendara Motor di Depok Jadi Korban Tabrak Lari Pengemudi Mobil Dinas Polisi
- Tekan Angka Golput Gen Z, TKN Prabowo-Gibran Gandeng 3.000 UMKM Beri Diskon Pemilu
Salah satu yang sempat disinggung oleh Gen Z ketika berdiskusi adalah soal budaya Ondel-Ondel yang kerap kali dijadikan objek mengamen.
Timses calon gubernur nomor urut 3, Pangeran Siahaan mengatakan Pramono-Rano berkomitmen dalam memajukan budaya Betawi dan akan memfasilitasi para budayawan dan seniman asli Jakarta.
"Jadi bagaimana para seniman budaya Betawi atau kontemporer diberikan tempat berkarya juga untuk memiliki wadah untuk mereka bisa berkreasi," ujar Pangeran di lokasi acara, Minggu (17/11).
Pramono-Doel memang acap kali membahas soal melestarikan budaya betawi salah satunya dengan cara membangun Balai Rakyat. Lokasi itu juga yang nantinya tempat berkumpul sekaligus wadah dalam melestarikan budaya asli Jakarta.
Lebih dari Balai Rakyat juga bisa mejadi modal bagi warga yang ingin berinvestasi khususnya dalam hal kesenian.
"Ini akan menjadi sumber pendanaan untuk mulai berinvestasi untuk warga, penyediaan modal dan juga untuk dana abadi untuk kesenian untuk artis-artis atau seniman-seniman Betawi," jelas Pangeran.
Mobil curhat
Hal senada juga dirasakan oleh timses pasanga Rido, mereka mengaku banyak mengklarifikasi soal beberapa program yang diusung oleh cagubnya, salah satunya soal usulan diadakannya mobil curhat.
Timses pasangan Rido, Juwanda mengatakan banyak sekali warga masyarakat yang terjebak dengan isu-isu miring yang diusung oleh Ridwan Kamil - Suswono sehingga menjadi kesalahpahaman.
"Kenapa mobil curhat untuk mengatasi kemacetan. Itu enggak masuk akal. Mobil curhat itu ada untuk mengatasi isu kesehatan mental. Jakarta hari ini Ranking ke-9 tersetress di dunia," ungkpa Juwanda.
Menurutnya banyak sekali faktor penyebab warga jakarta mengalami stress, diantaranya macet, masalah banjir, dan pekerjaan. Hanya saja hingga kini belum ada fasilitas untuk menyalurkan wadah stress terhadap masyarakat tersebut.
Belum lagi ada stigma yang terbangun di masyarakat dimana orang-orang yang berkonsultasi ke ahli psikologi di cap negatif.
"Bahwa orang stress hari ini enggak boleh curhat, dipendem aja sendiri, kan gitu. Mobil curhat ini bukan menyelesaikan masalah lingkungan perkotaan, tapi menyelesaikan masalah terhadap aksesibilitas profesional konseling, menghilangkan stigma karena bagaimana caranya orang yang stess punya saluran supaya tidak makin parah," jelas dia.
Beda halnya dengan kedua pasangan tersebut, timses Cagub 02, Dharma Pongrekun - Kun Wardana, Fajar menyinggung soal Cagubnya yang mendaftarkan diri melaui jalur independen alias tidak terafiliasi dengan partai manapun. Dengan demikian warga masyarakat tidak perlu merasa khawatir ada kepentingan politik ketika pembangunan Jakarta.
"Jadi ketika Darma Pongrekun ini itu tidak memiliki tanggung jawab moral politik manapun, artinya semua kebijakan akan dijalankan. Kami mengajak keadap semua temen-temen anak muda untuk berpartisipasi langsung. Kita sebagai anak muda yang memiliki mayoritas dalam kontestasi pilkada sekarang ini itu jangan cemas. Kita sebagai kaum minoritas harus menunjukan value-value kita," tegas Fajar.
Dia juga menyebutkan segala bentuk ide dan gagasan yang dibentuk oleh Darma-Kun adalah hasil orisini pemikirannya untuk pembangunan Jakarta bila nanti terpilih.
"Dengan hadirnya Darma Pongrekun dan Kun Wardana sebagai satu-satunya calon gubernur Jakarta independen itu merupakan momentum bagi rakyat Jakarta untuk ikut dalam berpartisipasi dalam pilkada tahun ini. Karena ini bang Darma akan mengeksekusi program yang sudah direncanakan dan oitu otentik," pungkas Fajar.