Litbang Kompas: RK-Suswono Kuasai Dukungan Gen Z dan Gen Y Jakarta
Litbang Kompas menyebutkan, Ridwan Kamil–Suwono mendapatkan dukungan dari generasi Z dengan jumlah paling signifikan, yaitu sebesar 40,6 persen.
Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan, pasangan calon (paslon) Ridwan Kamil-Suwono mengantongi dukungan dari generasi Z paling besar dibanding dua rivalnya, Pramono Anung-Rano Karno dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Litbang Kompas menyebutkan, Ridwan Kamil–Suwono mendapatkan dukungan dari generasi Z dengan jumlah paling signifikan, yaitu sebesar 40,6 persen.
Sementara pasangan Pramono-Rano Karno sebesar 31,3 persen, dan di posisi buncit yaitu Dharma-Kun sebesar 4,2 persen.
Adapun, generasi Z adalah kelompok yang lahir pada 1997 hingga 2012. Survei Litbang Kompas juga memperlihatkan, semakin tua usia pemilih dan generasi maka pilihan mereka terkonsentrasi pada Pramono-Rano.
Selain mengukur usia pemilih, Litbang Kompas juga merilis tingkat elektabilitas tiga paslon yang maju Pilkada Jakarta 2024.
Potensi Menyalip
Hasil survei menunjukkan, elektabilitas Ridwan-Suswono mencapai 34,6 persen, Pramono-Rano 38,3 persen, dan Dharma-Kun yang maju lewat jalur independen 3,3 persen.
Dalam Survei tersebut, Pram-Rano unggul dengan perolehan suara 38,3 persen. Capaian itu membuat pasangan yang diusung PDI Perjuangan ini menduduki puncak persaingan.
Sementara, Ridwan Kamil-Suswono juga mampu menghimpun dukungan yang cukup besar. Pasangan yang diusung 12 partai politik, antara lain Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Demokrat, dan Partai Solidaritas Indonesia, itu menguasai dukungan 34,6 persen pemilih.
Kendati kalah selisih sekitar 3 hingga 4 persen suara, Litbang Kompas menyebut, RK-Suswono masih berpotensi menyalip perolehan suara Pramono-Rano.
“Dengan menghitung besaran potensi margin of error survei, pasangan Kamil-Suswono masih terbilang berpeluang untuk menjadi pemuncak dukungan pemilih,” tulis Litbang Kompas yang dikutip dari kompas.id, Selasa (5/10).
Pemilih Loyal
Litbang Kompas juga menyebut, ketatnya persaingan di antara kedua paslon itu tergambarkan pula dari sisi kadar loyalitas dukungan para pemilihnya. Pramono-Rano dan Ridwan-Suswono sama-sama punya pendukung yang terbilang loyal (strong voter).
Dikatakan loyal lantaran para pemilih menyatakan sudah pasti akan pilihannya, tidak akan berubah hingga pemungutan suara. Hasil survei menunjukkan, lebih dari dua pertiga bagian pemilih dari kedua paslon terbilang loyal.
Sisanya, kurang dari sepertiga bagian kurang loyal (swing voter) atau yang masih dapat berpindah pilihan hingga saat pemungutan suara mendatang.
Hasil survei menunjukkan, tidak kurang dari 68,1 persen pendukung Pramono-Rano tergolong loyal. Sisanya, kurang dari sepertiga bagian pemilih (31,9 persen), mengaku belum pasti akan pilihannya dan masih memungkinkan berpindah dukungan (swing voter).
Sementara, untuk pendukung Ridwan Kamil-Suswono juga tidak kalah loyal. Tercatat sebesar 67,1 persen yang tergolong strong voter. Sisanya, kurang dari sepertiga bagian, kurang loyal. Proporsi ini juga tidak berbeda signifikan dengan jumlah swing voter pasangan Pramono-Rano.
Undecided Voter
Litbang Kompas menyebut, sekalipun kadar loyalitas dukungan pemilih terbilang tinggi, masih berpotensi membuka ruang perubahan. Sebab, hasil survei ini juga mengindikasikan masih terbuka peluang peningkatan dukungan di antara paslon yang bersaing memperebutkan suara dari kalangan yang belum menjatuhkan pilihan (undecided voter).
“Sejauh ini sekitar tiga perempat bagian pemilih saja yang sudah menyatakan siapa calon yang akan mereka pilih. Sisanya, masih terdapat 23,8 persen pemilih yang belum mengungkapkan paslon pilihannya,” sebut Litbang Kompas.
Survei Litbang Kompas dilakukan melalui wawancara tatap muka yang diselenggarakan Litbang Kompas pada 20-25 Oktober 2024. Sebanyak 800 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jakarta.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian di rentrang 3,46 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meski demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.