PKPI kubu Haris Sudarno tolak gabung dengan kubu Hendropriyono
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) pimpinan Haris Sudarno muncul, usai PKPI pimpinan Hendropriyono lolos sebagai peserta pemilu 2019. Dia menampik, kemunculannya untuk menyatakan bergabung dengan kubu Hendropriyono.
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) pimpinan Haris Sudarno muncul, usai PKPI pimpinan Hendropriyono lolos sebagai peserta pemilu 2019. Dia menampik, kemunculannya untuk menyatakan bergabung dengan kubu Hendropriyono.
"Jadi kita tak mau gabung, enggak ada. Jadi di sana atau di sini beda. Kita di daerah masih eksis. Contohnya di Sumatera kecuali di Bengkulu, masih eksis. Jawa Tengah dan Jatim itu masih eksis," ucap Haris di kantornya, Jakarta, Selasa (17/4).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
Dia mengungkapkan, sebenarnya sudah hampir 1,5 tahun, baik dari sesepuh maupun pihak Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, tempat dia mengajukan permohonan pengesahan, untuk mengajukan islah. Tapi semuanya tidak berhasil.
"Kan sudah dijalankan oleh majelis mediasi (PN Jakpus), tapi Pak Hendropriyono tak pernah datang," jelas Haris.
Dia pun mengungkapkan, saat PKPI kubu Hendropriyono, mengajukan PTUN saat KPU tak mengesahkan, banyak pihak yang mendukung melalui media sosial. Seperti, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang, serta Agum Gumelar.
"Ini kan membingungkan. Akan ada orang luar intervensi di PTUN. Padahal kalau saya tahu ada dualisme. Ada proses hukum. Enggak etis. Pasti enggak mengerti PKPI," ujar Haris.
Dukung Jokowi
Soal Pilpres 2019, Haris menngatakan mendukung Jokowi untuk periode kedua. Dia menyatakan, selama ini belum mengumumkan hal tersebut, lantaran tak mengantongi Surat Keputusan dari Kemenkum HAM terkait kepengurusannya, seperti yang dikantongi Hendropriyono.
"Saya kan belum punya SK, sehingga tak bisa deklarasi seperti Pak Hendropriyono," ucap Haris.
Dia pun menunjukkan beberapa kader PKPI yang masih berada di pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Salah satunya, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Jenderal TNI (Purn) Subagyo Hadi Siswoyo dan Muhammad Yusuf Kartanegara.
"Semua kan masih di sana (pemerintahan). Kalau tidak (dukung), tidak mungkin (di pemerintahan). Salah satunya Pak Yusuf Kartanegara," tukas Haris.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Dualisme dalam tubuh PKPI dianggap belum selesai
Dipolisikan, komisioner KPU sebut 'Akan saya hadapi, ini risiko jabatan'
PKPI laporkan Hasyim Asy'ari, tujuh Komisioner KPU pasang badan
PKPI laporkan Komisoner KPU ke polisi atas sengketa Pemilu 2019
Soal peninjauan kembali PTUN, KPU sesalkan rencana PKPI lapor polisi