PKS tunggu peluit gerakkan mesin partai menangkan Prabowo-Sandiaga
PKS tunggu peluit gerakkan mesin partai menangkan Prabowo-Sandiaga. Sekretaris DPW PKS Jabar, Abdul Hadi Wijaya mengatakan bahwa urusan Pilpres diserahkan kepada Majelis Syuro. Ketika keputusan itu dibuat, maka semua kader akan ikut memenangkannya.
Pengurus DPW PKS Jabar tidak mempermasalahkan kadernya gagal maju di Pilpres 2019. Seluruh mesin partai dipastikan sudah satu suara dan siap memenangkan Prabowo-Sandiaga Uno.
Sekretaris DPW PKS Jabar, Abdul Hadi Wijaya mengatakan bahwa urusan Pilpres diserahkan kepada Majelis Syuro. Ketika keputusan itu dibuat, maka semua kader akan ikut memenangkannya.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
"Untuk Pilpres, kami sudah semangat membara. Istilahnya tinggal dikasih peluit," katanya saat dihubungi, Minggu (12/8).
"Buat PKS sederhana, keputusannya clear dari majelis syuro, maka kita akan jalankan untuk memenangkannya," sambungnya.
Menurutnya, Majelis Syuro sudah melakukan pembahasan dan pertimbangan sebelum memutuskan pasangan yang didukung.
"Kita tidak terlalu pusing dengan siapa orangnya. Pasti itu orang terbaik. Kami satu komando," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Barat, Mulyadi pun mengaku bersama koalisi akan total mempertahankan dan meningkatkan elektabilitas Prabowo-Sandiaga Uno di jabar
"Kami akan total memenangkan pasangan ini. Terpenting kita terus menjaga semangat silahturahmi dengan tokoh agama,masyarakat dan seluruh stakeholder masyarakat Jabar," pungkasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya PKS merilis sembilan nama yang ditawarkan menjadi calon presiden. Mereka adalah Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anies Matta, Irwan Prayitno.
Lalu Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al'Jufrie, Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
Namun, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akhirnya memilih Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam Pilpres 2019.
Prabowo mengungkapkan, keputusan yang diambil ini tidak mudah dan melalui proses yang melelahkan.
"Proses ini tidak mudah, proses ini melelahkan, saya pun berunding terus dengan tokoh-tokoh dari PKS, PAN, dan juga dengan Partai Demokrat. Memang membangun suatu koalisi tidak mudah karena banyak yang harus kita pertemukan," kata Prabowo di kediamannya di Jalan Kertanegara IV,Jakarta Selatan, Kamis (9/8) malam.
Baca juga:
Sandiaga Uno siap tanggung setengah biaya kampanye Prabowo
Senin pekan depan, koalisi Prabowo-Sandi rapat bahas ketua timses
Sowan ke Soetrisno Bachir, Sandiaga bahas ekonomi hingga lapangan kerja
Demokrat tegaskan SBY dan AHY tolak jadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga
Sebut Prabowo jenderal kardus dan mahar Sandi Rp 500 M, Andi Arief tak dihukum SBY
Usai ketemu SBY, ini alasan Andi Arief terkait mahar Rp 500 M dan jenderal kardus
Alissa Wahid sebut Gusdurian bukan partisan dan tak akan keluarkan sikap politik