Plt Wali Kota Medan Posting Status FB Soal 'Rekayasa' Setelah Diperiksa Polda Sumut
Suhu politik di Kota Medan jelang pilkada semakin meningkat. Pemanggilan salah satu kandidat oleh polisi kemarin semakin memanaskan suasana.
Suhu politik di Kota Medan jelang pilkada semakin meningkat. Pemanggilan salah satu kandidat oleh polisi kemarin semakin memanaskan suasana.
Sejauh ini baru dua nama kuat yang muncul ke publik sebagai kandidat calon Wali Kota Medan. Keduanya yakni Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
Akhyar dan Bobby saat ini masih berebut dukungan dari partai politik, termasuk dari PDIP, partai tempat keduanya bernaung. Akhyar sosok lama di PDIP Kota Medan dan dipercaya punya pendukung di akar rumput. Sementara Bobby yang sudah resmi menjadi anggota PDIP berada dekat dengan sumbu kekuasaan.
Kemarin, Akhyar menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut. Dia dimintai keterangan terkait laporan masyarakat mengenai adanya dugaan penyimpangan pada pelaksanaan MTQ ke-53 Kota Medan di Jalan Ngumban Surbakti, Medan Selayang pada Februari lalu. Kegiatan itu menggunakan anggaran sekitar Rp4,7 miliar.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, pemeriksaan terhadap Akhyar dan beberapa pejabat Pemkot Medan serta pihak swasta dilakukan menindaklanjuti laporan masyarakat mengenai adanya dugaan penyalahgunaan anggaran pada saat pelaksanaan MTQ tahun 2020. "Ini masih dalam rangka penyelidikan," katanya, Jumat (12/6) malam.
Sementara seusai dimintai keterangan di kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut, Mapolda Sumut, Akhyar sempat memberikan keterangan kepada wartawan.
"Pertanyaannya, 'apa tugas kepala daerah?' Tugas kepala daerah saya jelaskan sesuai dengan undang-undang dan kewenangan adalah menyiapkan programnya ke DPRD, selesai DPRD selesai teknis pelaksanaan tugasnya itu berada di pengguna anggaran dalam hal ini sekda," jelasnya.
Dia menambahkan, teknis pelaksanaan MTQ ada di tangan sekda dan kuasa pengguna anggaran, yakni Kabag Agama. "Saya pun nggak tahu kenapa ada ribuan item pekerjaan, kalau ada masalah, masakan kepala daerah yang dipanggil. Saya pun nggak tahu," ucap Akhyar.
Akhyar juga mengaku tidak tahu mengenai masalah pada pelaksanaan MTQ ke-53 Kota Medan. "Mana aku tahu. Tanya sama orang itu (penyelidik). Kepala daerah tidak sampai mengurus yang itu. Kepala daerah hanya membuat kebijakan. Setelah selesai kebijakan, selesai dari DPRD, wewenangnya berada pada TAPD tim anggaran pemerintah daerah dan OPD-OPD yang lain. Ada tugas dan wewenangnya masing-masing," ucap Akhyar.
Beberapa jam berselang, status Facebook Akhyar yang dibuat sejak Sabtu (13/6) subuh mengundang tanda tanya dan diduga terkait dengan pemeriksaan itu. Berikut postingannya berturut-turut:
"Rekayasa Allah lebih dahsyat daripada rekayasa manusia berkuasa, maka bersabarlah!". Dia menyertakan gambar tangkapan layar (screenshoot) Surah Azzumar 39 ayat 192..
"Sabarlah, menghadapi manusia berkuasa ! Kekuasaan manusia ada batas waktunya, namun kekuasaan Allah itu abadi" Akhyar menyertakan tangkapan layar bertuliskan "Ingin disayangi Allah? BERSABARLAH! Disertai Surah Ali Imran ayat 146.
"Semua proses ini harus dijalani, Allah ingin menunjukkan kekuasaan-Nya melebihi dari kekuasaan orang yang berkuasa." Dia menyertakan pula tangkapan layar bertuliskan, "Mengapa semua butuh proses? Karena di setiap proses terdapat pembelajaran. Jika dipercepat Allah ingin kita bersyukur. Jika diperlambat, Allah ingin kita bersabar. #catatanrrein".
©2020 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah
Selanjutnya Akhyar berturut-turut membuat 4 postingan kata-kata tanpa gambar:
"Yang tau siapa diriku ya diriku sendiri dan Allah Swt, maka yakin, sabar dan bersyukurlah pada Allah. Sehebat rekayasa Firaun kepada Musa, lebih hebat rekayasa Allah Swt."
"Rekayasa itu begini rupanya," panggil aja dulu (yang nggak ada hubungannya) kemudian framing". Aku yakin kekuasaan Allah itu melebihi kekuasaan manusia di dunia.
"Ingat bos tali gantungan itu ada batas dan kemampuannya, sakit kali nanti anak-anakmu terjerembab karena tali gantungannya telah usang dan berganti".
"Kekuasaanmu saat ini kau bisa buat apa saja yang kau mau, tapi ingat itu semua ada masanya. "Roda berputar". Mari kita renungkan!"
Hampir pukul 07.00 Wib, Akhyar membuat postingan teranyar.
"Tanamlah, rawat, kau akan menikmati keindahan dan kebahagiaan. Jangan diperam nggak enak rasanya, kecut." Kali ini Akhyar menyertakan foto tanaman jambu air yang sedang berbuah.
Belum jelas apa motivasi Akhyar membuat postingan itu. Namun, statusnya; "Rekayasa itu begini rupanya," panggil aja dulu (yang nggak ada hubungannya) kemudian framing". Aku yakin kekuasaan Allah itu melebihi kekuasaan manusia di dunia." mengarah pada pemanggilan dan pemeriksaan yang dijalaninya kemarin.
Sejumlah komentar pun muncul di postingan Akhyar. Umumnya memberikan semangat pada mantan aktivis GMNI itu.
Wartawan masih menunggu klarifikasi Akhyar terkait status Facebook itu. Kalaupun nantinya Akhyar membantah postingan itu terkait dengan proses pemanggilannya di Polda Sumut, sulit untuk menyangkal suhu politik di Kota Medan semakin panas.
(mdk/bal)