Politikus NasDem sarankan Antasari Azhar tak gabung PDIP
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar dikabarkan akan segera merapat ke PDIP dalam waktu dekat. Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Taufiqulhadi menilai Antasari tidak perlu bergabung ke partai politik.
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar dikabarkan akan segera merapat ke PDIP dalam waktu dekat. Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Taufiqulhadi menilai Antasari tidak perlu bergabung ke partai politik.
Menurutnya, jika Antasari ingin memberikan kontribusi terhadap bangsa, tidak harus terjun dalam dunia politik.
"Sebagai orang yang bersimpati kepada Pak Antasari. Pak Antasari itu tidak perlu berada di dalam kubu tertentu. Tetapi memberikan pandangan hukum secara general dalam rangka kepentingan bangsa dan negara," kata Taufiqulhadi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (31/1).
Dia menyarankan agar Antasari tidak tergiur dengan janji-janji jabatan tertentu agar tertarik gabung ke partai politik. Sebab, suntikan pemikiran dan gagasan untuk perbaikan bangsa bisa dilakukan dari jalur apa pun selain partai.
"Semua renungan di dalam penjara yang sangat panjang itu jadi lebih bermanfaat. Jadi tidak perlu lagi misalnya tergiur dengan sejumlah iming-iming akan ada jabatan dan sebagainya. Itu pasti akan menimbulkan kontroversi ke depan," jelasnya.
Seperti diberitakan, Antasari secara gamblang menyatakan dalam waktu dekat akan bergabung dengan salah satu parpol. Antasari mengaku akan masuk ke parpol bulan depan.
"Saya memang akan bergabung dengan satu partai politik tertentu. Alasan saya bergabung dengan parpol itu karena ada kesamaan dan secara historis kami memiliki satu ideologi," kata Antasari.
Antasari bahkan blak-blakan membuka partai apa yang akan dimasukinya. Dia mengakui akan masuk PDIP.
"Nah, sekarang sebagian besar orang GMNI ada di PDIP. Saya akan bergabung ke situ (PDIP), kalau tidak ada halangan," tegas Antasari.
Baca juga:
Polri bakal buka kembali SMS dan rekaman Nasrudin-Antasari-Sigit
Golkar sambut baik niat Antasari gabung dengan PDIP
Sikap cuek Demokrat tanggapi gabungnya Antasari ke PDIP
Momen mesra Antasari dengan Jokowi dan PDIP
Ini alasan Polda Metro masih sulit selidiki kasus Antasari Azhar
PDIP beri sinyal posisi bidang hukum buat Antasari jika bergabung
Jika tak terkait korupsi & asusila, PDIP beri bantuan hukum Antasari
-
Apa yang dikatakan Anang Hermansyah tentang bergabungnya ia dengan PDIP? Mendapat pujian seperti itu, suami Ashanty tidak mempermasalahkan akan berjuang bersama Krisdayanti di masa yang akan datang. "Baiklah, nggak masalah," kata Anang Hermansyah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Minggu (10/9/2023).
-
Mengapa PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta? Meski pernah menjadi kompetitor di Pilpres, PDIP belakang mulai rajin memuji Anies sebagai sosok yang layak diusung sebagai Cagub Jakarta. Bahkan, PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta. "Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya," Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan. Menurut Utut, sosok Anies memiliki modal yakni popularitas dan elektabilitas untuk bisa memenangi perebutan kursi Gubernur.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Mengapa Anang Hermansyah bergabung dengan PDIP? Krisdayanti merespons dengan positif keputusan mantan suaminya untuk bergabung dengan PDIP dan mencalonkan diri di Pemilu 2024. Menurutnya, partai memerlukan figur berpengalaman seperti Anang untuk memenangkan satu kursi di DPR-RI.
-
Kapan Ahmad Sahroni menjabat sebagai Bendahara Umum DPP NasDem? Sementara untuk di internal partai Nasdem, Sahroni dipercaya menjabat sebagai Bendahara Umum DPP NasDem sejak 2019 hingga saat ini.
-
Apa pandangan Partai NasDem tentang Anies Baswedan terkait Pilkada? “Pak Anies itu ibarat orang main kartu ya kartunya enggak pernah mati,” kata Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim kepada wartawan di DPP Partai NasDem, Jakarta, Jumat (30/8).