Politikus PDIP: Hanya calon pemimpin bodoh yang tidak punya program keumatan
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menilai hanya calon pemimpin bodoh yang tidak mengutamakan agenda keumatan dalam visi, misi dan programnya 5 tahun ke depan. Sebab, Indonesia adalah negara dengan mayoritas muslim.
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menilai hanya calon pemimpin bodoh yang tidak mengutamakan agenda keumatan dalam visi, misi dan programnya 5 tahun ke depan. Sebab, Indonesia adalah negara dengan mayoritas muslim.
Pernyataan Hendrawan menanggapi syarat agar PKB memberikan dukungan kepada Joko Widodo di Pilpres 2019. PKB mensyaratkan Jokowi untuk memprioritaskan agenda keumatan dalam program kerjanya jika terpilih kembali menjadi presiden.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
"Gini loh, Indonesia ini 80 persen muslim. Jadi hanya calon (presiden) yang bodoh yang tidak menekankan program-program yang sekali lagi menjangkau umat," kata Hendrawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/4).
Hendrawan mengingat pesan mantan Ketua MPR Taufiq Kiemas bahwa warga Nahdliyin dan kaum Marhaen adalah orang-orang yang belum mendapatkan dampak dari pembangunan di Indonesia.
"Pak Taufiq Kiemas setiap kali diskusi dengan kami di fraksi selalu mengingatkan 'eh ingat loh, yang belum banyak menikmati kue pembangunan itu kaum Nahdliyin, kaum Marhaen, jadi orang-orang kita ini, itu sebabnya dekat-dekat dengan NU'," terangnya.
Lagipula, menurutnya, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla telah cukup memberikan perhatian kepada umat Islam. Perhatian itu diwujudkan dalam beberapa program, seperti Bank Wakaf, Kredit Usaha Rakyat, Kartu Indonesia sehat dan kartu Indonesia pintar.
"Loh perhatian untuk segmen ini besar. Itu sebabnya ada bank wakaf, ada kredit usaha rakyat ditekan dari 11 persen tahun ini 7 persen," ungkapnya.
Anggota Komisi XI DPR ini menyarankan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung PDIP harus mengusung program ekonomi kerakyatan. Bentuk programnya bisa alokasi kredit untuk UMKM sampai membangun sistem kesejahteraan sosial.
"Nah tentu sebabnya calon Presiden atau wakil Presiden pertama yang mereka usung adalah ekonomi kerakyatan," tandas Hendrawan.
Ketua DPP PKB Lukman Eddy mengatakan pihaknya juga punya syarat untuk Jokowi ingin mendapatkan hati partainya. Sebab, PKB sebagai partai berbasis Islam mengutamakan agenda keumatan.
Berangkat dari situ, Edy lantas menyinggung soal politisi PDIP Arteria Dahlan yang memaki jajaran kementerian Agama saat rapat kerja bersama bersama Jaksa Agung HM Prasetyo di DPR, Senayan, Jakarta pada Rabu (28/3) lalu.
"Tawaran kita kan dua hal itu, yang paling diprioritaskan adalah agenda keumatan. Kira kira visi misi 5 tahun yang akan datang Jokowi ini mencantumkan agenda keumatan atau tidak. Kalau kerjanya hanya misalnya politisi politisi PDIP hanya maki maki kementerian Agama, Departemen Agama ya bahaya ini," ujar Eddy.
Baca juga:
Capres-Cawapres tak hadir debat, KPU beri sanksi hentikan iklan kampanye
Soal Capres, PKS sebut 'Lebih cepat lebih baik Gerindra putuskan'
Gerindra harap tak bahas calon tunggal saat Puan ketemu Prabowo
Politikus PDIP sebut PKB tengah bermanuver buat naikkan posisi tawar ke Jokowi
Fahri dukung Anis Matta jadi capres di antara 9 sosok yang diusulkan PKS