Politikus PDIP: Politik pencitraan SBY harus diakhiri
SBY lebih banyak politik pencitraan ketimbang mengurusi persoalan yang berkaitan dengan rakyat.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu mengatakan, selama tampuk kepemimpinan Indonesia di tangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tidak ada perubahan yang signifikan ketimbang pemerintahan sebelumnya. Malahan, sepuluh tahun kepemimpinan SBY cenderung mengalami kerapuhan.
"Kalau model seperti ini dilanjutkan, kita jadi bangsa yang sayur. Karena tidak ada sejarah bangsa kita selama sepuluh tahun kepemimpinan seperti ini, rapuh sekali pemerintahan kita," kata Masinton dalam diskusi Indonesia Pasca SBY di Cikini Jakarta Pusat, Minggu (2/3).
Bahkan dia menyatakan, masa kepemimpinan SBY lebih banyak melakukan politik pencitraan ketimbang mengurusi persoalan yang berkaitan dengan rakyat.
"Kita harus akhiri politik pencitraan dari SBY ini, dalam 10 tahun persoalan kita kewibawaan negara, rakyat di mana-mana nyaris tidak percaya dengan instansi pemerintahan, penegakan hukum, energi, pangan, korupsi luar biasa, " tuturnya.
Kendati begitu, lima kemelut masalah yang ditinggalkan masa pemerintahan SBY nantinya menjadi cambuk bagi pemerintahan selanjutnya agar lebih baik lagi.
"Lima hal ini harus menjadi prioritas pemimpin ke depan, karena lima ini tantangan kita," pungkasnya.