PPP: Reshuffle bukan soal jatah kursi menteri, tapi perbaikan
"Reshuffle atau tidak, itu kembali pada prerogatif presiden."
Presiden Jokowi sudah menunjukkan sinyalemen kuat untuk segera melakukan perombakan (reshuffle) dalam susunan kabinetnya. Hal ini diperkuat dengan pernyataan presiden sendiri bahwa dia terus membicarakan masalah ini dengan Wapres Jusuf Kalla (JK), walaupun belum ada kata sepakat.
Wakil Ketua Fraksi PPP Arwani Thomafi mengatakan, posisi dan dukungan pihaknya pada pemerintah dilakukan untuk memastikan jalannya pemerintahan yang sah. Dia berharap, hal ini akan memberikan manfaat kepada rakyat, dan bukan hanya berorientasi pada masalah politis lainnya, semacam bagi-bagi jatah kursi menteri.
"Sama sekali bukan dalam kerangka jatah kursi menteri. Reshuffle itu jika harus dilakukan, harapannya adalah pada perbaikan kinerja pemerintah," ujar Arwani dalam sebuah diskusi di Gedung DPR di Senayan, Kamis (14/4).
Arwani mengatakan, reshuffle yang berfokus pada perbaikan kinerja pemerintahan adalah untuk mengatasi kekurangan, termasuk dalam hal koordinasi antar menteri.
Namun yang harus ditekankan adalah, jangan sampai hak prerogatif ini diintervensi, apalagi sampai memberikan tekanan kepada presiden.
"Kepemimpinan menteri ini juga jadi sorotan, bagaimana mengharmonikan birokrasi itu sendiri. Saya melihat reformasi birokrasi belum implementatif. Artinya, reformasi belum sejalan dengan keinginan kita," ujar Arwani.
"Reshuffle atau tidak, itu kembali pada prerogatif presiden. Apakah dengan cara di luar reshuffle atau menggunakan kebijakan presiden itu, bagi PPP kebijakan presiden akan tetap kita dukung. Memberi masukan boleh, sebagai partai politik bahkan pengamat. Tapi tidak boleh memaksa prerogatif presiden itu," pungkasnya.
Baca juga:
Mensos Khofifah: Reshuffle itu otoritas presiden
Dipanggil JK, ini kata Didik J Rachbini diisukan bakal jadi Menhub
Yusril: Kabinet Jokowi harus bersih dari nama-nama di Panama Papers
Yusril: Presiden harus pertimbangkan masukan Mega dalam reshuffle
PKB ungkit-ungkit jasa pilpres agar menteri tak di-reshuffle Jokowi
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Kapan Prabowo dikabarkan akan menambah jumlah Kementerian? Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40.
-
Kapan Ganjar Pranowo resmi melepaskan jabatannya sebagai Gubernur Jateng? Pada 5 September 2023 ini, Ganjar Pranowo resmi melepaskan jabatannya sebagai Gubernur Jateng.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Siapa yang sedang dipertimbangkan PKB untuk diusung sebagai calon gubernur Jakarta? PKB Pertimbangkan Dukung Anies Maju Pilgub Jakarta 2024 Namun, PKB juga sudah punya jagoan sendiri untuk diusung sebagai bakal calon gubernur Jakarta.