Prabowo didesak jawab manipulasi data kebocoran APBN
Prabowo harus menjelaskan dan membuktikan definisi kebocoran anggaran negara itu.
Manipulasi data merupakan persoalan serius. Apalagi manipulasi data dilakukan oleh calon presiden, seperti yang diucapkan Prabowo Subianto soal kebocoran APBN.
Konsekuensinya, Prabowo diminta untuk bertanggung jawab mengenai pernyataannya tentang kebocoran sebesar Rp 1.000 triliun bahkan Rp 7.200 triliun versi KPK.
Begitu pula pengamat ekonomi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Latif Adam. "Oh, ya, Prabowo harus menjelaskan dan membuktikan definisi kebocoran anggaran negara itu,"kata dia kepada Media Indonesia, 19 Juni 2014.
Apabila yang dimaksud Prabowo ialah kebocoran anggaran belanja negara, angka yang disampaikannya tersebut jelas terlalu besar. "APBN tahun lalu sekitar Rp 1.600 triliun. Kalau maksud Prabowo ialah potensi (kebocoran dari) penerimaan negara, juga kekecilan,"ujar Latif.
Koordinator Divisi Monitoring ICW Firdaus Ilyas pun menilai pernyataan Prabowo harus dipertanyakan. "Prabowo harus segera mengklarifikasi. Kebocoran itu bisa terjadi dari sisi penerimaan Rp250 triliun dan belanja negara Rp300 triliun,"ungkap Firdaus kepada Media Indonesia.
Permintaan klarifikasi juga dinyatakan pengamat ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung Evo S Hariandja. Dia berharap Prabowo menyebutkan dari mana sumber data kebocoran anggaran. "Dalam forum debat capres semacam itu, seharusnya data yang disampaikan jelas sumbernya. Prabowo juga tidak menyebutkan itu kebocoran berapa lama. Nilai yang dia sebutkan ngawur," kata Evo S Hariandja yang dikutip antara.com, Rabu 18 Juni 2014.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun menginginkan klarifikasi pernyataan itu. Melalui Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, SBY menganggap ucapan Prabowo itu mengada-ada tanpa ditopang basis data yang valid. "Prabowo kan bisa cross check kepada Kemenko Perekonomian ataupun menteri terkait lain,"tutur Sudi kepada Metro TV.
Klarifikasi memang belum muncul dari Prabowo. Klarifikasi muncul dari Didik Junaidi Rachbini, salah seorang anggota tim ekonomi pasangan Prabowo - Hatta. Menurutnya, kebocoran anggaran Rp1.000 triliun itu berpotensi terjadi pada enam sektor. Pertama dari APBN sekitar Rp600 triliun, kedua sekitar Rp300 triliun dari sektor pajak, ketiga berasal dari royalti mineral sebesar Rp100 triliun, keempat berasal dari inefisiensi gas Tangguh, kelima berasal dari BUMN sekitar Rp400 triliun, dan keenam berasal dari sektor perikanan sekitar Rp 200 triliun. (skj)
-
Kenapa Nagita muncul di poster kampanye tersebut? Sebagai seorang yang masih ada darah Sulawesi Utara (yaitu) Manado, tentu bangga bisa mewakili daerah untuk membangun," tulisnya. "Namun untuk postingan yang mengatasnamakan saya sebagai Calon Wakil Gubernur, saya menyatakan belum pernah mencalonkan diri atau ajakan untuk mencalonkan," sambungnya.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Apa yang membuat kata-kata promosi jualan menarik? Kata-kata promosi jualan yang menarik bisa membuat pelanggan berdatangan silih berganti. Tak sekedar menambah daya tarik, promosi yang unik juga membuat dagangan kita semakin dikenal.
-
Apa yang membuat iklan jualan kendaraan ala bapak-bapak ini lucu? Perhatikan tingkah laku para pria ini saat menjual kendaraan secara online. Sungguh membingungkan!
-
Kenapa kata-kata lucu penting di banner wisuda? Kata-kata untuk banner wisuda lucu menjadi salah satu cara untuk menambahkan sentuhan humor dalam perayaan penting ini.
-
Apa saja kata-kata promosi yang efektif dan menarik pembeli? Ada beragam kata yang perlu dirangkai untuk membentuk kalimat ajakan yang menarik dan menjanjikan para calon pembeli. Kata-kata promosi sebenarnya dapat Anda rangkai melalui bahasa sehari-hari. Selain itu, menggunakan beragam diksi yang menarik dan bersifat ajakan juga perlu ditambahkan ke kata-kata promosi Anda.