Prabowo Hendak Naikan Tax Ratio, eks Bupati Bilang 'Hanya Membebani Rakyat'
"Gaji pokoknya Rp 2,9 Juta, kemudian ada Tunjangan Kinerja Dinamis atau TKD sebesar Rp 3 Juta-Rp 4 Juta. Kalau digabung bisa bawa pulang Rp 6 Juta-Rp 7 Juta per bulan," ungkap Dedi.
Dalam debat capres perdana kemarin, Calon Presiden Prabowo Subianto, percaya bahwa gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) yang rendah menyebabkan korupsi. Dia pun berkeinginan menaikkan tax ratio atau rasio pajak.
Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, angkat bicara. Menurut dia, kenaikan rasio pajak hanya akan membebani rakyat Indonesia.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto sebelum mengikuti debat capres? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburrokhman mengatakan, sebelum mengikuti debat nanti malam, Prabowo melakukan aktivitas kecil sejak pagi. Seperti olahraga agar fit. "Persiapan Pak Prabowo pagi olahraga dan menjaga suara ya," kata Habiburrokhman kepada awak media di Jakarta, Minggu (7/1).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa persiapan Prabowo menjelang debat pertama Pilpres 2024? "Pak Prabowo persiapannya enggak ada yang khusus beliau persiapannya ya seperti biasa membaca mendengar kemudian tetap berolahraga berenang, minum jamu," ujar Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Gedung Juang, Menteng, Jakarta, Minggu (10/12).
-
Kenapa Prabowo Subianto terlambat dalam acara peresmian? Prabowo meminta maaf karena terlambat menghadiri peresmian sebab harus berganti helikopter sampai tiga kali.
Dirinya menjelaskan, sudah banyak jenis tunjangan baik remunerasi maupun insentif untuk pegawai maupun pejabat. Semua tunjangan tersebut berlaku di seluruh tingkatan mulai dari pusat hingga daerah. Selain itu, juga berlaku di seluruh lembaga negara baik eksekutif, legislatif dan yudikatif.
"Rasio kenaikan pajak untuk kenaikan gaji itu tidak perlu. Ada mekanisme remunerasi ditambah hari ini ada Tunjangan Kinerja Dinamis atau TKD. Jadi, rakyat tidak boleh dibebani dengan kenaikan pajak hanya demi menaikan gaji pegawai dan pejabat. Kinerja aparatur tinggal digenjot saja," kata Dedi dalam keterangannya, Jumat (18/1).
Dia mencontohkan, dengan pendapatan pegawai Golongan IIA yang dinilainya sejahtera. Dimana, jika digabung, gaji pokok dan tunjangan, per bulan bisa mencapai Rp 6 Juta-Rp 7 Juta.
"Gaji pokoknya Rp 2,9 Juta, kemudian ada Tunjangan Kinerja Dinamis atau TKD sebesar Rp 3 Juta-Rp 4 Juta. Kalau digabung bisa bawa pulang Rp 6 Juta-Rp 7 Juta per bulan," ungkap Dedi.
Ketua DPD Golkar Jawa Barat itu, menduga, korupsi tidak terletak pada beratnya pemenuhan kebutuhan hidup. Menurut dia, pemenuhan gaya hidup menjadi faktor utama yang menyebabkan kasus korupsi terjadi.
Hal tersebut dia lontarkan bukan tanpa alasan. Kebutuhan hidup memiliki indikator yang jelas dengan berbagai instrumen data. Sementara gaya hidup sangat sulit diidentifikasi karena bergantung pada kepuasan batin seseorang.
“Tolak ukur kebutuhan hidup itu kan jelas. Nah, bicara gaya hidup bagaimana? Enggak akan bisa terukur. Itu wilayah personal karena hanya aspek batin masing-masing orang yang bisa mengukur," tutur Dedi.
Atas hal itu, dia mengimbau kepada semua pihak agar menghentikan gaya hidup konsumtif. Pemenuhan gaya hidup tersebut harus dihindari agar tidak memanfaatkan setiap peluang tindak pidana korupsi.
"Berapapun besaran gaji, kalau tolak ukurnya gaya hidup ya tidak akan membahagiakan," katanya.
Sebelumnya, Prabowo percaya bahwa gaji yang rendah menyebabkan korupsi. Para birokrat pun terbuai melakukan tindak pidana karena khawatir mengenai tidak memiliki uang yang cukup di masa depannya.
"Tetapi ada ketakutan pada masa depan mereka (aparatur negara), jadi disitulah terjadi sikap ragu-ragu, dan sikap tidak kuat mendapat godaan, tawaran-tawaran dari swasta untuk bertindak di luar kepentingan rakyat, kepentingan umum," jelas Prabowo.
Setelah memperbesar gaji ASN melalui menaikkan tax ratio dari 10 persen ke 16 persen, setelahnya Prabowo berjanji akan mengawasi mereka dengan seluruh instrumen dan senjata yang tersedia. Ia pun ingin koruptor untuk dikirim ke pulau terpencil dan dihukum menambak pasir secara terus-menerus.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Prabowo Klaim Caleg Perempuan Gerindra Terbanyak, PSI Bantah dengan Data KPU
Prabowo Larang Sandiaga Singgung Kasus Novel dan Janji Penuntasan dalam 100 Hari
Cerita di Balik Pijatan Sandiaga Uno pada Prabowo saat Debat Capres
Menaikkan Gaji Birokrat ala Prabowo Dinilai Tak Lantas Hilangkan Korupsi
Irit Bicara di Debat Pertama, Ma'ruf Amin Mengaku Siapkan Diri Ronde Ketiga