Prabowo lebih pengalaman, Gerindra tak tertarik usung Gatot di 2019
Fadli melihat modal yang dimiliki Gatot, baik itu politik maupun sosial belum bisa menandingi Prabowo. Meski begitu dia tidak menutup mata akan kelebihan Gatot untuk menjadi pendamping Prabowo.
Nama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tengah mencuri perhatian beberapa partai politik untuk dicalonkan di Pilpres 2019. Bahkan, Partai Golkar siap menampung Gatot jika ingin terjun ke politik praktis.
Tapi tidak semua partai kepincut pada sosok Gatot. Salah satunya Partai Gerindra. Partai Berlambang burung Garuda ini tidak berminat mengusung Gatot di Pilpres 2019. Gerindra berkomitmen mengusung kembali Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Apa nama penghargaan yang diterima Panglima TNI? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
"Dari pilihan itu ada opsi-opsi yang berbeda tentu saja yang pasti yang kita ajukan Pak Prabowo untuk bakal calon kita," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/10).
Fadli melihat modal yang dimiliki Gatot, baik itu politik maupun sosial belum bisa menandingi Prabowo. Meski begitu dia tidak menutup mata akan kelebihan Gatot untuk menjadi pendamping Prabowo.
"Ya kalau Pak Prabowo sosial capitalnya dan political capitalnya lebih panjang, jauh ya. Saya kira tidak ada masalah, bisa komplementer juga," klaimnya.
Meski demikian, Gerindra tak mau terburu-buru menentukan bakal calon pendamping Prabowo di Pilpres 2019. Fadli menyebut, partainya masih mengkaji calon wakil presiden yang cocok mendampingi Prabowo. Pertimbangannya adalah putusan uji materi UU Pemilu di Mahkamah Konstitusi tentang presidential threshold.
"Makanya saya katakan kita lihat lah proses itu. Setelah ada aturan main yang jelas, presidential threshold yang jelas 20 persen atau nanti MK memutuskan yang lain," tegasnya.
Wakil Ketua DPR ini mengakui Gerindra tak bisa mencalonkan Prabowo seorang diri dengan aturan angka presidential threshold 20 persen. Aturan itu mengharuskan Gerindra berkoalisi dengan partai politik lain jika ingin memuluskan ambisinya mencalonkan Prabowo.
"Gerindra pasti harus kalau 20 persen harus bekerja sama dengan partai lain tapi kalau nol persen bisa usung sendiri," ucapnya.
Baca juga:
Gerindra yakin Prabowo menang Pilpres 2019
Politisi PKS duga Jokowi minta Jenderal Gatot dekati umat Islam demi 2019
Barisan pendukung Jenderal Gatot saat dituding bermain politik
Blak-blakan Jenderal Gatot, kesetiaan TNI sampai siap masuk pemerintahan
Menatap Pilpres 2019, melirik Jenderal Gatot
Golkar siap tampung Jenderal Gatot jika ingin berpolitik praktis