Prabowo tegaskan Tank Leopard bisa digunakan di RI, Jokowi tidak
"Jadi ada anggapan tank 60 ton gak cocok di wilayah-wilayah Indonesia gak sepenuhnya benar," kata Prabowo.
Capres Prabowo Subianto menegaskan pendapat soal main battle tank yakni Tank Leopard tak cocok untuk Indonesia adalah sebuah pandangan keliru. Menurutnya, Tank Leopard dapat digunakan di wilayah Indonesia
"Jadi mengenai pemilihan alat pertahanan tentu sudah melalui rangkaian pembahasan dan penelitian pihak berwenang, yakni Kemenhan, Angkatan Darat dan TNI," kata Prabowo dalam sesi ke-6 debat capres di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/6).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Apa yang di lakukan Prabowo saat mendampingi Jokowi dalam rapat? Ini setiap rapat ada rapat internal rapat-rapat terbatas, Pak Prabowo selalu mendampingi pak Presiden," kata Budi, saat diwawancarai kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3).
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
Pernyataan itu diungkapkan Prabowo menjawab pertanyaan Jokowi. Capres nomor urut dua itu menanyakan pendapat Prabowo soal industri pembangunan industri pertahanan dalam negeri.
Menurut Jokowi pembangunan industri pertahanan sudah digagas oleh Jusuf Kalla (JK) yakni dengan pembangunan panser Anoa. Namun saat ini pemerintah dan TNI AD justru membeli Tank Leopard dari luar negeri.
Lebih lanjut Prabowo mengatakan, saat ini pasukan Indonesia berperan aktif dalam pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Kita punya pasukan di Libanon, Kongo, Afrika Tengah, kalau gak salah ada 4.000 prajurit. Ini bukan hanya buat peace keeping tapi juga peace making dan ancaman di sana sangat tinggi. Saya kira Tank Leopard akan sangat berguna untuk TNI, dan kita butuh helikopter, kapal selam, oleh karena itu ekonomi kita harus kuat. Itulah perjuangan saya dan Pak Hatta," katanya.
Jokowi lantas menanggapi jawaban Prabowo itu. Jokowi berharap Indonesia lebih mengutamakan pembangunan industri pertahanan dalam negeri.
"Soal Panser Anoa, tidak hanya Panser Anoa saja ke depan mungkin nanti ada Panser Banteng dan sebagainya, sehingga kita bisa buat pertahanan produksi sendiri," katanya.
"Tank Leopard terlalu berat, sekitar 62 ton. Gak cocok untuk jalan kita, jembatan. Kalau kita mau beli alutsista harus dihitung apakah wilayah kita cocok, apakah kondisi kita kuat," kata Jokowi.
Prabowo menanggapi komentar Jokowi. Prabowo menyerahkan pandangan tentang alutsista yang cocok atau tidak untuk Indonesia kepada para pakar yang sudah melakukan penelitian.
"Dalam sejarah perang di Vietnam, mereka pakai main battle tank buatan Rusia. Jadi ada anggapan tank 60 ton gak cocok di wilayah-wilayah Indonesia gak sepenuhnya benar. Saya sependapat dengan bapak kita harus memperkuat industri dalam negeri, dan saya sangt dukung untuk memperkuat industri dalam negeri tapi tank Leopard ini sudah keputusan TNI AD jadi harus kita manfaatkan gunakan," kata Prabowo.
(mdk/dan)