Prabowo ungkap cara kalahkan Ahok, PDIP jamin strateginya tak memecah belah
Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto, memuji tokoh di Partai Amanat Nasional (PAN) sangat pandai mengatur strategi politik. Dia mencontohkan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan merancang strategi menurunkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat Pilkada DKI 2017.
Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto, memuji tokoh di Partai Amanat Nasional (PAN) sangat pandai mengatur strategi politik. Dia mencontohkan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan merancang strategi menurunkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat Pilkada DKI 2017.
Terkait itu, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, memandang setiap kelompok mempunyai strategi untuk nanti berkontestasi di Pilpres 2019.
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
"Masing-masing kan punya strategi. Strategi kami beda dengan di sana. Strategi kami tak memecah belah. (Strategi Jokowi-Ma'ruf) Merangkul, menciptakan kegembiraan bagi rakyat," ucap Hasto di Posko Cemara, Jakarta, Senin (17/9).
Soal adanya strategi Pilkada DKI 2017 akan digunakan lagi untuk kontestasi Pilpres 2019, dia meminta hal itu ditanyakan ke Prabowo. Dia memandang Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat menjadi Gubernur, banyak kebijakan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
"Nanti tanya ke Pak Prabowo ya. Kalau kami lihat sekarang di DKI, orang tanyakan pasukan kuning, hijau, enggak kuat (seperti) dulu. Padahal dulu kan dibutuhkan masyarakat. Kebijakan yang baik dengan pergantian pemimpin, seharusnya tak perlu diganti," pungkasnya.
Sebelumnya, Prabowo pada acara Workshop Nasional Caleg PAN, di Hotel Grand Paragon, Jakarta, menyinggung kepiawaian kader PAN, saat bisa mengalahkan Ahok di DKI.
"Mungkin beliau (Zulkifli) sadar atau tidak, saya banyak curi ilmu dari beliau. Banyak sekali yang saya contoh dari PAN. Banyak ilmu-ilmu dari beliau. Beliau sampaikan bagaimana merancang strategi menurunkan Ahok," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan, strategi mengalahkan Ahok kala itu dirancang di rumah dinas Zulkifli Hasan. Salah satu strateginya adalah dengan menurunkan tokoh-tokoh ke RT-RT.
"Di rumah dinas, beliau beri strategi. Sekarang tidak perlu rapat akbar, tokoh-tokoh turun ke RT. Habis itu kita kembali ke DPP langsung kita turun ke RT. Enggak usah rapat besar karena kita termasuk enggak punya duit waktu itu," ungkap Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Oleh sebab itu, dengan adanya otak strategi politik di PAN, Prabowo meminta kader PAN tidak patah semangat meski tidak punya uang kampanye.
Baca juga:
Ijtimak dukung Prabowo, PDIP klaim Jokowi sudah jalankan program keumatan
Prabowo bertemu Kwik Kian Gie di Kertanegara malam ini
PKS nilai penolakan Ratna Sarumpaet di Batam ancam demokrasi Indonesia
Jokowi-Ma'ruf rampungkan tim kampanye daerah
Timses yakin hasil Ijtimak Ulama II tak ganggu elektabilitas Jokowi-Ma'ruf
Jokowi undang Ma'ruf Amin rapat bahas strategi pemenangan Pilpres 2019
Soal janji Prabowo pulangkan Rizieq, Ma'ruf bilang 'itu urusan pemerintah'