PSI: Ada Kekhawatiran Akan Nasib Kebebasan Pers Bila Prabowo Jadi Presiden
Bercermin pada pernyataan tersebut, dia menilai, ada kekhawatiran yang sangat serius akan nasib kebebasan pers apabila Prabowo menjabat sebagai seorang presiden.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memprotes keras pernyataan yang dilayangkan calon presiden Prabowo Subianto kepada media terkait pemberitaan reuni 212. Sebab apa yang dilakukan Prabowo merupakan bentuk intervensi, karena media memiliki kebijakan masing-masing dalam menempatkan pemberitaan.
Juru Bicara PSI Dedek Prayudi mengatakan, sikap Prabowo itu mengindikasikan adanya pemaksaan keinginan pribadi. Sehingga, dia menambahkan, tak mampu menghormati kebebasan pers.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat menyapa ketua umum partai politik? Ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran terlihat hadir dalam acara tersebut. Saat Prabowo ingin menyapa para ketua umum yang hadir, dia pun berkelakar tengah mempersiapkan nama-nama yang hadir. Sebab, dirinya takut nama tersebut terlewat dapat menyebabkan koalisi tak terbentuk."Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk," kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Kenapa Prabowo Subianto terlambat dalam acara peresmian? Prabowo meminta maaf karena terlambat menghadiri peresmian sebab harus berganti helikopter sampai tiga kali.
"Kami melihat Pak Prabowo tidak mampu menerima pemberitaan dan opini yang tidak sesuai dengan kepentingan politiknya. Beliau emosional dan menuduh media nasional berbohong, ataupun memihak bahkan teman-teman jurnalis ada yang merasa sedang dimarahi," katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/12).
Bercermin pada pernyataan tersebut, dia menilai, ada kekhawatiran yang sangat serius akan nasib kebebasan pers apabila Prabowo menjabat sebagai seorang presiden.
"Kekhawatiran ini mengingatkan kami kepada rezim terdahulu, di mana media dikungkung, diintimidasi hingga dibredel oleh rezim," tutupnya.
Sebelumnya, Prabowo menuding pemberitaan di media sebagian besar mempublikasikan berita bohong. Prabowo pun mengajak publik tak usah lagi menghormati jurnalis yang bekerja mewartakan berita.
"Pers ya terus terang saja banyak bohongnya dari benarnya. Setiap hari ada kira-kira lima sampai delapan koran yang datang ke tempat saya. Saya mau lihat bohong apalagi nih," kata Prabowo di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Desember 2018.
Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu menuding jurnalis dan media bagian dari antek-antek yang ingin menghancurkan demokrasi di Indonesia. Prabowo menuding sikap media yang tidak memberitakan acara reuni 212 tak objektif.
"Boleh kau cetak ke sini dan ke sana, saya tidak mengakui Anda sebagai jurnalis. Enggak usah saya sarankan kalian hormat sama mereka lagi, mereka hanya anteknya orang yang ingin menghancurkan Republik Indonesia," kata Prabowo.
(mdk/fik)