PSI Terancam Gagal ke Senayan, Ini Kata Grace Natalie
Survei Poltracking Indonesia menunjukkan partainya terancam gagal masuk Senayan dalam Pemilu 2024.
Grace mengatakan, PSI terus memantau hasil survei.
PSI Terancam Gagal ke Senayan, Ini Kata Grace Natalie
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie merespons hasil survei Poltracking Indonesia yang menunjukkan partainya terancam gagal masuk Senayan dalam Pemilu 2024.
Grace mengatakan, PSI terus memantau hasil survei. Meski terancam gagal melenggang ke Senayan, Grace memastikan kader PSI tetap semangat.
"Kita lihat trend, lihat mayoritas, yang penting semua kita, kita pantau saja, menjadi tambahan semangat buat jalan terus," kata Grace di Kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (12/12).
- PSI Sodorkan Grace Natalie dan Isyana Bagoes Oka Masuk Tim Pemenangan Prabowo-Gibran
- PSI Soal Sosok Capres-Cawapres: Bisa Menjawab Tantangan Indonesia ke Depan, Tidak Beli Kucing Dalam Karung
- Namanya Teratas di Survei Capres, Prabowo: Alhamdulillah
- Grace Natalie Bertemu Prabowo, Sikap PSI Dinilai Hasil Komando Jokowi
Grace mengaku tak terlalu fokus pada hasil survei Poltracking Indonesia saja. Sebab, ada lembaga survei lain yang memperlihatkan elektabilitas PSI cenderung positif.
"Tapi kalau lihat-lihat (survei) Kompas dan lain-lain, ya indikator itu trend-nya positif, semua bacanya trend-nya saja," ujarnya.
Sebelumnya, Poltracking Indonesia menggelar survei bertajuk 'Pengaruh Jokowi dan Migrasi Pemilih Terhadap Peta Elektoral Terkini'.
Dalam survei tersebut, PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra menjadi dua partai yang memperoleh elektabilitas tertinggi.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menyebut, dalam simulasi surat suara partai politik, PDIP menempati urutan nomor satu. Disusul oleh Partai Gerindra dan Golkar yang menempati urutan nomor dua dan tiga.
"PDIP memperoleh elektabilitas 22,2%, diikuti Partai Gerindra 18,3%, Partai Golkar 9,8%, PKB 9,4%, Partai NasDem 8,5%, Partai Demokrat 5,8%, PKS 5,1%, PAN 4,5%," ujar Hanta Yuda dalam pemaparan surveinya, Senin (11/12).
Hanta menyebut, dalam surveinya PPP hanya mendapatkan elektabilitas 3,4%, sementara Perindo 1,5%.
"Sementara partai politik lainnya masih di bawah 1 persen," kata dia.
Meski demikian, dia menyebut partai politik yang memiliki elektabilitas di atas 1,5% masih berpotensi masuk ke parlemen. Menurut dia, semua itu tergantung para calon anggota legislatif meyakinkan masyarakat untuk memilih partai mereka.
"Faktor kerja-kerja mesin politik partai politik dan pergerakan para calon anggota legislatifnya pada masa kampanye akan sangat menentukan lolos atau tidak sebuah partai politik ke parlemen," kata Hanta.
Survei ini dilakukan pada tanggal 29 November hingga 5 Desember 2023 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Sampel pada survei ini adalah 1.220 responden dengan margin of error +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Klaster survei menjangkau 34 provinsi di seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024. Metode sampling representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat.
Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak.
Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.
Maksud dan tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur peta kekuatan elektoral calon presiden (capres), calon wakil presiden (cawapres), partai politik, dan melihat pergerakan pemilih pasca tahapan masa kampanye Pilpres dilaksanakan.