Puan Sebut Visi Megawati Kadang di Luar Bayangan Kader
"Salah satu contohnya, sepuluh tahun kita di luar pemerintah. Waktu itu saya menanyakan kenapa akhirnya diputuskan kita harus dua kali di luar pemerintahan," ujar Puan.
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, mengatakan bahwa Megawati Soekarnoputri selalu punya visi tertentu dalam menentukan keputusan politik. Visi Mega tersebut, dia akui, kadang tidak mudah dipahami kader PDIP, termasuk dirinya sendiri.
"Saya merasa bahwa ibu Ketum kadang kala punya visi yang kita tidak bayangin. Dalam artian kenapa ya pikirnya kayak begitu," kata dia, dalam video pengarahan kader, di Manado.
-
Apa yang akan dilakukan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani terkait calon Panglima TNI? Nama calon panglima TNI akan diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Calon tunggal sesuai amanah UU," imbuhnya.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang menjadi harapan Puan Maharani mengenai praktik demokrasi di Indonesia? Puan berharap praktik demokrasi di Tanah Air akan dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Bagaimana Puan Maharani bisa menjadi Ketua DPR? Kini puan Maharani menjabat sebagai Ketua DPR RI periode 2019 hingga 2024. Dia menjadi wanita pertama yang menduduki jabatan Ketua DPR.
-
Apa yang diputuskan oleh Puan Maharani mengenai rapat paripurna? Ketua DPR Puan Maharani menjelaskan alasan rapat paripurna DPR tidak lagi menyebutkan jumlah kehadiran anggota dewan secara virtual. Padahal, sebelumnya selama masa pandemi Covid-19 anggota dewan diperbolehkan hadir secara virtual.
Sebagai contoh, Puan membuka lagi memori ketika PDIP memutuskan menjadi oposisi. Dia bahkan sampat langsung menanyakan alasannya kepada sang ibu.
"Salah satu contohnya, sepuluh tahun kita di luar pemerintah. Waktu itu saya menanyakan kenapa akhirnya diputuskan kita harus dua kali di luar pemerintahan," ujar dia.
Ternyata keputusan tersebut diambil Mega untuk memperkuat partai. Partai, tegas Mega kala itu, harus merapatkan barisan.
"Alasannya ibu dengan penuh dinamika akhirnya akan terjadi introspeksi dan memperkuat soliditas di internal dan eksternal sehingga kita bisa merapatkan barisan," imbuh dia.
Keputusan tersebut bukannya tanpa akibat. Sebab membuat sejumlah kader hengkang dari partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Banyak yang keluar dari kita pindah ke partai-partai lain. Dan nggak ada yang menyangka setelah dua periode ternyata kita bisa menang lagi. Ini harapan saya, harapan kita semua. 2024 kita menang lagi dan harus menang 2024," tandasnya.
Baca juga:
Cerita Puan Maharani Dimarahi Megawati
Tjahjo Soal Manuver Bambang Pacul Jagokan Puan Sebagai Cawapres: Silakan Saja
Puan: Betul Saya Dapat Kemudahan Karena Anak Ketum, Tapi Bukan Karpet Merah
Hasto Apresiasi Unhan: Megawati Diakui Bawa Indonesia Keluar dari Krisis
Survei indEX Research: PDIP Unggul, Demokrat Masuk Tiga Besar
Seteru Konco Lawas PDIP
Puan Maharani: Saya Tak Pernah Bisiki Megawati Untuk Urusan Partai