Puan soal Ramai Petisi Akademisi Kritik Jokowi: Biarlah Rakyat yang Menilai
Ramai akademisi mengeluarkan petisi untuk Presiden Jokowi.
Puan menyerahkan kepada masyarakat soal ramainya petisi terhadap Jokowi.
- Jokowi Minta Maaf Jelang Purna Tugas, Politisi PDIP: Kalau Serius Cabut Aturan Beratkan Rakyat
- Puji-Pujian AHY untuk Jokowi Usai Jabat Menteri ATR/BPN
- Ramai-Ramai Akademisi Perguruan Tinggi Buat Petisi Kritik Pemerintah Jokowi, Ini Tanggapan Gibran
- Respons Istana Soal Pemakzulan Jokowi: Sampaikan Mimpi Politik Sah-sah Saja
Puan soal Ramai Petisi Akademisi Kritik Jokowi: Biarlah Rakyat yang Menilai
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani enggan mengomentari kritik yang disampaikan kalangan kampus atau akademisi terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Biarlah rakyat yang menilai bagaimana seorang kepala negara itu memosisikan dirinya menjelang pemilu," kata Puan setelah menghadiri kegiatan Senam Cinta Tanah Air (Sicita) di Lapangan Rempoah, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (2/2).
Demikian pula saat ditanya mengenai aktivitas Jokowi dalam beberapa waktu terakhir, Ketua DPR RI itu juga mempersilakan masyarakat menilai apakah yang dilakukan Jokowi seperti yang diharapkan rakyat atau tidak.
Terkait dengan mundurnya Mahfud Md dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), dia mengatakan hal itu dilakukan agar bisa fokus sebagai calon wakil presiden (cawapres).
"Pak Mahfud sebagai cawapres tentu saja mempunyai komitmen bahwa akan fokus untuk bisa menjalankan semua program, visi, dan misi yang beliau akan lakukan, insya Allah nanti kalau terpilih sebagai pemimpin atau wapres yang akan datang,"
jelasnya, dilansir dari Antara.
merdeka.com
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Mahfud MD. Menurut Puan, pihaknya akan melihat kemungkinan adanya menteri dari PDI Perjuangan yang mengikuti jejak Mahfud.
Disinggung mengenai target kemenangan PDI Perjuangan di Jawa Tengah, dia optimistis provinsi tersebut tetap ‘kandang banteng’.
"Insya Allah Jawa Tengah kandang banteng,” tegas Puan.
Sebagai informasi, Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Indonesia (UII) mengeluarkan petisi untuk Jokowi pada Rabu (31/1).
Dua hari berselang, Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (DGB UI) menyerukan keprihatinannya tentang demokrasi di Tanah Air.
Reaksi Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menanggapi santai soal petisi yang disampaikan civitas akademika UGM dan UII. Jokowi mengatakan, petisi berisi kritikan itu merupakan hak berdemokrasi.
"Ya itu hak demokrasi," kata Jokowi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/2).
Dia menuturkan, setiap masyarakat Indonesia bebas berpendapat. Jokowi pun mempersilakan masyarakat untuk menyampaikan kritikan kepadanya dan pemerintah.
"Setiap orang boleh berbicara berpendapat. Silakan," tutur Jokowi.