Pulihkan nama baik, alasan Pansus KPK ingin hadirkan Miryam Haryani
Pulihkan nama baik, alasan Pansus KPK ingin hadirkan Miryam Haryani. Panitia Khusus (Pansus) angket KPK mengatakan, pemanggilan Miryam S Haryani dalam rapat Pansus bukanlah menjadi agenda utama. Pemanggilan Miryam hanyalah bentuk dari usulan yang meminta didahulukan.
Panitia Khusus (Pansus) angket KPK mengatakan, pemanggilan Miryam S Haryani dalam rapat Pansus bukanlah menjadi agenda utama. Pemanggilan Miryam hanyalah bentuk dari usulan yang meminta didahulukan. Namun meski begitu, usulan tersebut harus menunggu persetujuan dari KPK.
"Kalau kemudian nanti KPK tidak mengizinkan tentu kami tidak boleh juga langsung berandai-andai. Kita nanti bicarakan dengan musyawarah mufakat mana yang terbaik," kata Anggota Pansus KPK, Arsul Sani di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (16/6).
Terkait penjadwalan pemanggilan Miryam pun, kata Arsul, tak bersifat mengikat. Kapanpun bisa dihadirkan sesuai dengan jadwal.
"Kita lihat dulu perkembangannya seperti apa. Saksi di pengadilan saja kalau hari yang ditentukan belum bisa kan dipanggil lagi," ujar Arsul.
Menurutnya, usulan tersebut janganlah sampai menjadi pemicu benturan antar lembaga negara dan lembaga penegak hukum. Hal ini pun, katanya, sudah mulai dibicarakan antara DPR dengan pimpinan KPK.
Politisi PPP ini mengaku, belum mengetahui kalau kasus Miryam dilimpahkan ke persidangan. Sebab sejauh ini Pansus pun belum mendapatkan informasi proses hukum Miryam.
Kata dia, kehadiran Miryam dalam rapat Pansus lantaran ada sejumlah nama yang disebut Miryam dalam persidangan merasa tak melakukan apa yang dituduhkan. Untuk itu, kehadiran Miryam sangat penting untuk mengembalikan nama baik sejumlah orang.
"Mereka sampaikan terbuka di pleno komisi apa yang dikatakan (Miryam) tidak benar. Kita hormati juga hak teman-teman pulihkan nama baiknya. Apalagi mereka sudah sampaikan kalau ternyata benar mereka menekan, mereka akan undur diri dari DPR," paparnya.
"Kita masih percaya bahwa KPK dan DPR tetap kerja bersama dengan tetap hormati kewennagn masing-masing," imbuhnya.
Baca juga:
Gerindra mundur dari Pansus jika KPK ada bukti Desmond tekan Miryam
Kasus e-KTP, KPK bakal periksa orangtua Miryam S Haryani
Pansus angket akan surati KPK panggil Miryam ke DPR
KPK: Miryam tak perlu datang, rekaman akan diserahkan
Pansus angket KPK pastikan tetap ingin Miryam hadir di DPR
KPK periksa Markus Nari dalami kasus E-KTP
-
Kenapa PPP mendukung Khofifah-Emil Dardak? Atas pertimbangan baik masukan dari para tokoh, habaib, dan juga usulan DPD PPP yang telah melakukan rapat dan telah lakukan komunikasi politik dengan Ibu Khofifah dan Pak Emil, maka memutuskan PPP untuk mendukung Ibu Khofifah dan Bapak Emil Dardak untuk melanjutkan kerjanya di Jatim,” kata Mardiono dalam sambutannya.
-
Apa yang diputuskan DKPP terkait Ketua KPU Hasyim Asy'ari dan jajarannya? Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menanggapi soal putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari dan jajaran melanggar kode etik terkait penerimaan pendaftaran Gibran Rakabuming sebagai cawapres.
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
-
Kapan DKPP menjatuhkan sanksi kepada Ketua KPU? DKPP menjelaskan, pelanggaran dilakukan Hasyim terkait pendaftaran pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden pada 25 Oktober 2023.
-
Apa sanksi yang dijatuhkan DKPP kepada Ketua KPU? Akibat pelanggaran tersebut, DKPP menjatuhkan sanksi peringatan keras dan yang terakhir kepada Hasyim.
-
Kenapa Hanan diperiksa KPK? Dirinya pun dicecar penemuan sejumlah uang pada saat penyidik KPK menggeledah rumah CEO PT Mulia Knitting Factory itu. "Pada saksi, tim Penyidik mengkonfirmasi antara lain kaitan temuan sejumlah uang saat dilakukan penggeledahan di rumah kediamannya," kata Ali kepada wartawan, Selasa (26/3).